kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Haiti di Ambang Kehancuran, Kekerasan Geng dan Kekacauan Politik Merajalela

Haiti di Ambang Kehancuran, Kekerasan Geng dan Kekacauan Politik Merajalela

Sabtu, 29 Oktober 2022 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Seorang pengunjuk rasa membawa sepotong kayu yang menirukan senjata selama protes menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Ariel Henry, di daerah Petion-Ville di Port-au-Prince, Haiti, 3 Oktober 2022.[ Foto: AP Photo/Odelyn Joseph]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Seorang politisi Haiti telah ditembak mati di luar rumahnya, kata pihak berwenang, ketika kekhawatiran internasional meningkat atas kekerasan geng, kekacauan politik dan krisis kemanusiaan yang telah menguasai negara itu.

Eric Jean Baptiste terbunuh pada Jumat (28/10/2022) malam di luar rumahnya di ibu kota Port-au-Prince, kata polisi setempat kepada CNN.

Dia adalah pemimpin Rally of Progressive National Democratic Party (RNDP), sebuah partai politik kecil di Haiti, dan meluncurkan pencalonan presiden pada tahun 2016.

Seorang penjaga keamanan juga tewas dalam serangan itu, kata juru bicara polisi. Baptiste selamat dari upaya pembunuhan sebelumnya pada tahun 2018 dan melarikan diri dengan luka tembak.

Pembunuhan itu adalah pembunuhan terbaru di sebuah negara yang dikuasai oleh geng-geng kekerasan, dan terjadi setahun setelah Presiden Jovenel Moise yang menjabat di negara itu dibunuh. Port-au-Prince adalah tempat pertempuran geng brutal musim panas ini yang melihat seluruh lingkungan terbakar, menggusur ribuan keluarga dan menjebak orang lain di rumah mereka, takut untuk pergi bahkan untuk mencari makanan dan air.

Jumlah warga Haiti yang terlantar akibat kekerasan terkait geng baru-baru ini di ibu kota telah meningkat tiga kali lipat dalam lima bulan terakhir, kata Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Jumat (28/10/2022).

Laporan IOM mengatakan lebih dari 113.000 orang mengungsi dari Port-au-Prince antara Juni dan Agustus tahun ini, dengan hampir 90.000 di antaranya karena “kekerasan terkait konflik antar-geng, polisi-geng, dan sosial.” [CNN]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda