kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Hoaks Pembunuhan Picu Kerusuhan Massal di Inggris

Hoaks Pembunuhan Picu Kerusuhan Massal di Inggris

Minggu, 04 Agustus 2024 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi kerusahan di Inggris. Foto: UNSPLASH/ev


DIALEKSIS.COM | Liverpool - Gelombang kerusuhan hebat melanda sejumlah kota di Inggris pada Sabtu (3/8/2024), memicu kekacauan terparah dalam 13 tahun terakhir. Pemicunya? Sebuah kabar bohong tentang pelaku pembunuhan tiga perempuan muda di sebuah kelas dansa di Southport.

Ratusan demonstran anti-imigrasi turun ke jalan setelah informasi palsu menyebar bak virus di media sosial. Mereka mengklaim bahwa tersangka pelaku serangan pisau di Southport adalah seorang imigran Muslim radikal. Padahal, polisi telah mengonfirmasi bahwa tersangka, Axel Rudakubana (17), lahir dan besar di Inggris.

Namun, fakta tak mampu membendung amarah massa. Protes berubah menjadi amuk, membawa Liverpool, Bristol, Hull, dan Belfast ke dalam pusaran kekerasan. Demonstran anti-imigrasi berhadapan dengan kelompok anti-rasisme, melahirkan perkelahian sengit yang diwarnai lemparan batu bata dan botol.

Di Liverpool, kekacauan melibatkan sekitar 750 orang. Dua petugas polisi harus dirawat di rumah sakit dengan dugaan patah tulang wajah. Seorang polisi lain didorong jatuh dari sepeda motornya, lalu diserang beramai-ramai. Tak hanya itu, setidaknya dua toko dijarah dan dirusak.

Sementara di Bristol, jumlah pengunjuk rasa anti-rasis justru lebih banyak. Namun, hal ini tak mencegah terjadinya bentrokan dengan polisi anti-huru-hara yang terekam kamera televisi.

Belfast pun tak luput dari amukan massa. Beberapa properti bisnis mengalami kerusakan, bahkan ada yang dibakar. "Saya tidak tahu alasan mengapa mereka menyerang kami," ujar Rahmi Akyol, pemilik kafe yang diserang puluhan orang dengan botol dan kursi. 

"Saya sudah tinggal di sini selama 35 tahun. Anak-anak dan istri saya berasal dari sini. Saya tidak tahu harus berkata apa, ini mengerikan," tambahnya dengan nada getir.

Merespons situasi yang kian memanas, polisi telah menangkap puluhan orang atas berbagai pelanggaran, mulai dari kerusuhan dengan kekerasan hingga perampokan dan perusakan. Pasukan tambahan pun telah dikerahkan ke seluruh kota yang terdampak.

Tak hanya itu, masjid-masjid di seluruh negeri diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Langkah ini diambil menyusul serangan terhadap sebuah masjid di Southport pada hari Selasa lalu. [Reuters]

Keyword:


Editor :
Redaksi

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda