Dikutip dari situs alaraby.co.uk pada Rabu, 4 Juli 2018, al-Badri dilaporkan melakukan sebuah serangan bom bunuh diri, yang menargetkan pasukan militer Rusia dan militan Nusayriyyah, yang berjaga di wilayah pinggir kota Homs, Suriah. Nusayriyyah adalah istilah untuk menyebut kelompok bersenjata Alawite di Suriah, yang dikenal sebagai pendukung setia Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Sebagian wilayah kota Homs masih menjadi kantong-kantong persembunyian militan ISIS. Pertempuran masih sering terjadi di sana antara militan ISIS dan kelompok bersenjata pendukung setia Presiden al-Assad.
"Hudayfah al-Badri, putra khalifah, terbunuh dalam sebuah operasi melawan Nusayriyyah dan Rusia di markas kekuasaan Homs," demikian pernyataan ISIS, yang dilampirkan bersama foto al-Badri, seperti dikutip situs ndtv.com pada Rabu.
Dalam foto itu, tidak diinformasikan usia al-Badri. Wajahnya terlihat masih remaja dan memegang sebuah senjata laras panjang. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui keberadaan Baghdadi. Namun hingga kini dia diyakini masih hidup kendati laporan sebelumnya menyebutnya telah tewas. (Tempo)