DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat memperkuat kerja sama strategis di bidang kesehatan hewan dan akses pasar komoditas peternakan.
Hal ini ditegaskan dalam pertemuan antara Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian dengan perwakilan United States Department of Agriculture (USDA) Animal and Plant Health Inspection Service (APHIS) di Jakarta.
Pertemuan tersebut membahas peluang ekspor sejumlah komoditas peternakan asal AS, termasuk sapi hidup, babi bibit, kuda, dan domba. Kedua pihak juga berdiskusi mengenai langkah-langkah teknis guna memperkuat kolaborasi di sektor kesehatan hewan.
“Kami menyambut baik kerja sama yang telah terjalin erat antara Indonesia dan Amerika Serikat,” ujar Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy dalam pernyataan resmi yang diterima pada Rabu (4/6/2025).
“Ke depan, kami berharap adanya dukungan teknis dari USDA-APHIS untuk meningkatkan kapasitas respon dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman kesehatan hewan di Indonesia.” lanjutnya.
Imron juga menekankan pentingnya diversifikasi sumber ternak untuk mendukung ketahanan pangan nasional. “Pemasukan bibit ternak dari Amerika Serikat akan mendukung Program Percepatan Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN), serta pemulihan populasi babi pasca-wabah ASF,” tambahnya.
Dari pihak AS, apresiasi atas komitmen Indonesia disampaikan oleh South Asia-Pacific Regional Manager USDA-APHIS, Marc Gilkey.
“Kami sangat menghargai kesempatan untuk terus menjalin kemitraan erat dengan Indonesia,” kata Gilkey. “APHIS siap mendukung penguatan sistem kesehatan hewan, termasuk pelatihan teknis dan kerja sama ilmiah guna memfasilitasi akses pasar dan pemenuhan standar internasional.”
Kerja sama ini dinilai sebagai langkah strategis untuk membangun ketahanan sistem perdagangan produk peternakan yang aman dan berkelanjutan di tengah tantangan global. Kedua negara sepakat untuk terus membuka ruang dialog teknis yang produktif sebagai fondasi hubungan dagang jangka panjang. [red]