Rabu, 24 Desember 2025
Beranda / Berita / Dunia / Indonesia-Thailand Perkuat Kerja Sama Konservasi lewat Repatriasi Empat Orangutan

Indonesia-Thailand Perkuat Kerja Sama Konservasi lewat Repatriasi Empat Orangutan

Rabu, 24 Desember 2025 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Indonesia dan Thailand kembali menegaskan komitmen bersama dalam melindungi keanekaragaman hayati melalui repatriasi empat orangutan, Bow, Noon, Jay, dan Raiking (Tua Yai), dari Thailand ke Indonesia pada Selasa (23/12/2025). [Foto: Humas Kemlu/KBRI Bangkok]


DIALEKSIS.COM | Thailand - Indonesia dan Thailand kembali menegaskan komitmen bersama dalam melindungi keanekaragaman hayati melalui repatriasi empat orangutan, Bow, Noon, Jay, dan Raiking (Tua Yai), dari Thailand ke Indonesia pada Selasa (23/12/2025). 

Repatriasi ini menjadi tonggak penting kerja sama konservasi satwa liar kedua negara sekaligus bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Thailand, yang kini telah ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Thailand, Rachmat Budiman, menegaskan bahwa repatriasi ini memiliki makna yang jauh melampaui pemulangan satwa ke habitat asalnya.

“Repatriasi Bow, Noon, Jay, dan Raiking bukan sekadar pengembalian orangutan ke tanah asalnya, tetapi juga mencerminkan kuatnya persahabatan Indonesia dan Thailand, serta komitmen bersama untuk memperkuat upaya pencegahan perdagangan satwa liar ilegal langsung dari sumber permasalahan,” ujar Dubes Rachmat Budiman.

Keempat orangutan tersebut akan menjalani proses rehabilitasi di Sumatran Rescue Alliance Orangutan Rehabilitation and Rescue Center, Sumatra Utara, sebelum dilepasliarkan ke habitat alaminya. Sesuai kebijakan Pemerintah Indonesia, orangutan hanya dapat dilepasliarkan setelah mencapai usia minimal enam tahun dan dinilai mampu hidup mandiri di alam liar.

Kerja sama konservasi Indonesia-Thailand telah terjalin secara konsisten selama hampir dua dekade. Sejak 2006, Thailand telah memfasilitasi repatriasi 78 orangutan ke Indonesia, dengan sebagian besar di antaranya berhasil direhabilitasi dan dilepasliarkan. Bahkan di tengah tantangan pandemi COVID-19, kerja sama tetap berlanjut melalui repatriasi Ung Aing, Natalie, dan Giant pada 2020, serta Nobita, Shisuka, dan Brian pada 2023.

Repatriasi hari ini juga mencerminkan koordinasi yang erat antar-lembaga dan mendapat perhatian khusus dari Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul. Proses ini merupakan tindak lanjut dari komitmen yang disepakati dalam Joint Commission Meeting Indonesia-Thailand (Mei 2025) dan Indonesia-Thailand Security Dialogue (Juli 2025).

KBRI Bangkok menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi, antara lain Ministry of Natural Resources and Environment Thailand, Department of National Parks, Wildlife and Plant Conservation, Ministry of Foreign Affairs Thailand, Customs Department, Royal Thai Police, Khao Pratubchang Wildlife Rescue Center, dan THAI Cargo. Apresiasi juga disampaikan kepada mitra di Indonesia, yakni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sumatran Rescue Alliance, Center for Orangutan Protection, serta Garuda Indonesia.

Setibanya di Indonesia, Bow, Noon, Jay, dan Raiking akan diterima oleh otoritas terkait dan mendapatkan perawatan profesional di pusat rehabilitasi di Sumatra Utara. Diharapkan, keempatnya dapat tumbuh sehat dan pada waktunya kembali hidup bebas di habitat alaminya. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI