Inggris Anggarkan Rp1,1 Triliun Bagi Anak Perempuan di Negara Berkembang
Font: Ukuran: - +
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson saat mengucapkan terima kasih ke National Health Service (NHS) dalam sebuah pesan video pada Minggu (12/4/2020), bersamaan dengan perayaan Paskah. [Foto: Pippa Fowles/10 Downing Street via Reuters]
DIALEKSIS.COM | London - Upaya mendorong lebih dari 40 juta anak perempuan agar bisa bersekolah dalam lima tahun ke depan, Inggris pada Kamis (13/5/2021), menganggarkan £55 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun bagi pendidikan di negara-negara berkembang.
Perdana Menteri Boris Johnson bergabung dengan mantan Perdana Menteri Australia Julia Gillard dalam kunjungan ke sebuah sekolah Inggris, Kamis (13/5/2021). Mereka mengumunkan bantuan baru bagi pendidikan anak perempuan untuk mencegah bahaya pandemi sehingga tidak ada generasi yang hilang.
Kantor Perdana Menteri Inggris mengatakan Johnson dijadwalkan turut serta dalam interaksi kelas secara langsung dengan anak-anak sekolah di Kenya untuk mendorong para pemimpin dunia agar menanamkan investasi dalam bidang pendidikan.
Ia berkomitmen mengalokasikan £55 juta untuk sebuah program baru yang merupakan upaya cepat untuk memasukkan anak perempuan ke sekolah dan belajar.
"What Works Hub for Global Education" memberikan rekomendasi pada pemerintah di seluruh Afrika dan Asia tentang cara terbaik mereformasi sistem sekolah dan mendukung perempuan mendaftarkan diri sekolah, yang juga menjadi bagian penting dari kepemimpinan Inggris dalam kelompok G7.
"Mendukung anak perempuan untuk mengenyam pendidikan berkualitas selama 12 tahun adalah salah satu investasi paling cerdas yang dilakukan ketika dunia pulih dari Covid-19," kata Johnson dalam sebuah pernyataan. [VoA Ind]