kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Jet Tempur Rusia Kembali Cegat Pesawat Pengintai AS di Laut Baltik

Jet Tempur Rusia Kembali Cegat Pesawat Pengintai AS di Laut Baltik

Kamis, 20 Agustus 2020 00:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Pesawat tempur Sukhoi SU-35 buatan Rusia (foto: dok).


DIALEKSIS.COM | Moskow - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pesawat tempur mereka telah mencegat pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) di atas Laut Baltik.

Menurut Reuters, kantor berita Interfax mengutip Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, pesawat mata-mata AS bergerak menjauh dari perbatasan Rusia ketika sebuah jet tempur negeri beruang merah mendekatinya.

Sebelumnya, dua minggu lalu, pada 5 Agustus, sebuah jet tempur Su-27 milik Angkatan Udara Rusia mengusir dua pesawat pengintai AS yang mendekati perbatasan Rusia di atas Laut Hitam.

Laporan kantor berita TASS melansir Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan, jet tempur Su-27 telah mencegat pesawat RC-135 dan ?-8? Poseidon. Kedua pesawat itu kemudian menjauh dari perbatasan. Insiden serupa telah terjadi selama beberapa minggu terakhir.

Akhir Juli lalu, AS merotasi pasukan di Eropa, menyusul penarikan 11.900 tentara mereka dari Jerman. Tujuan utama dari rotasi tersebut adalah untuk memperkuat sisi Tenggara NATO di dekat Laut Hitam.

Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan, militer negeri uak Sam akan merelokasi pasukan dan skuadron jet tempur dari Jerman ke Italia, dan lebih banyak rotasi unit lapis baja Stryker ke wilayah Laut Hitam. 

Rotasi ini fokus pada potensi ancaman ke Eropa Tenggara dari Rusia. "Tujuannya adalah untuk meningkatkan pencegahan dan meyakinkan sekutu di sepanjang sisi Tenggara NATO," kata Esper, Rabu (29/7/2020), seperti dikutip Al Jazeera.

Peningkatan pencegahan dengan menambah pasukan AS di kawasan Laut Hitam, Esper merujuk pencaplokan Rusia atas Semenanjung Krimea yang diklaim Ukraina pada 2014 lalu.

Menurut Esper, beberapa unit pasukan AS juga bisa rotasi ke Polandia dan negara-negara Baltik jika negara-negara tersebut mencapai kesepakatan akhir dengan Washington mengenai ide pemindahan tersebut.

"Perubahan-perubahan ini tidak diragukan lagi, akan mencapai prinsip-prinsip inti meningkatkan penangkalan AS dan NATO terhadap Rusia, memperkuat NATO, meyakinkan sekutu, dan meningkatkan fleksibilitas strategis AS," ujar Esper.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda