Minggu, 13 April 2025
Beranda / Berita / Dunia / Kebijakan Tarif Impor AS 32% Ancam Daya Saing UMKM Indonesia

Kebijakan Tarif Impor AS 32% Ancam Daya Saing UMKM Indonesia

Sabtu, 12 April 2025 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Acara kegiatan FGD Muhammadiyah terkait kebijakan  Tarif Impor AS . Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Nasional - Kebijakan tarif impor sebesar 32% yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat pada masa kepresidenan Donald Trump terhadap produk Indonesia dinilai berpotensi mengancam stabilitas sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Produk - produk terdampak mencakup tekstil, alas kaki, furnitur, karet, dan perikanan sektor andalan ekspor Indonesia ke pasar AS.

Tony Firmansyah, Ketua Lembaga Pengembangan UMKM PP Muhammadiyah, memaparkan sejumlah risiko yang mungkin timbul, seperti pelemahan nilai tukar rupiah, peningkatan angka pemutusan hubungan kerja (PHK), penurunan penerimaan pajak negara, serta kelebihan pasokan akibat penumpukan barang ekspor. 

“Kondisi ini berisiko memicu ketidakstabilan harga dan menggerus daya saing UMKM lokal,” tegas Tony dalam keterangan resminya, Jumat (11/04/2025).

Ia juga mengkhawatirkan membanjirnya barang impor ke pasar domestik yang dapat memperparah tekanan pada industri kecil dan menengah. Jika tidak diantisipasi, hal ini berpotensi memicu PHK massal di sektor UMKM, meningkatkan angka pengangguran, dan memperluas kemiskinan. 

“Ini ancaman serius bagi ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

Sebagai solusi, Tony mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan inovasi, adaptasi teknologi digital, serta kemampuan membaca tren pasar.

“Pemanfaatan platform digital dan kolaborasi dengan organisasi bisnis kompeten menjadi kunci bertahan di tengah persaingan global,” tambahnya.

Di sisi kebijakan, Tony menyerukan pemerintah, melalui Kementerian Koperasi dan UKM serta Kementerian Perdagangan, untuk segera merancang strategi perlindungan konkret. Ia menekankan pentingnya regulasi yang berpihak pada UMKM terdampak, termasuk insentif fiskal dan akses pasar yang lebih luas. 

“Perlu kebijakan responsif berbasis data lapangan untuk memitigasi dampak jangka panjang,” jelasnya.

Meski menghadapi tantangan, Tony menyatakan optimisme bahwa UMKM Indonesia mampu beradaptasi berkat kekayaan sumber daya alam dan potensi kreativitasnya. 

“Dengan dukungan tepat, UMKM bisa menjadi tulang punggung ekonomi yang tangguh, bahkan di kancah global,” pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
dinsos
inspektorat
koperasi
disbudpar