kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Kejadian di Korsel, Tiga ABK WNI Hilang dalam Kecelakaan

Kejadian di Korsel, Tiga ABK WNI Hilang dalam Kecelakaan

Kamis, 31 Desember 2020 21:15 WIB

Font: Ukuran: - +

(Foto: AFP PHOTO / ISSA YUSSUF)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Tiga anak buah kapal (ABK) yang merupakan warga negara Indonesia dinyatakan hilang setelah kapal penangkap ikan "32 Myongminho" mengalami kecelakaan di laut dekat Pulau Jeju, Korea Selatan, Selasa (29/12) malam waktu setempat.

"Pada malam hari itu juga, KBRI Seoul memperoleh informasi dari Korean Coast Guard (KCG) bahwatiga dari tujuh wak kapal tersebut adalah WNI dengan inisial IHP, S, dan DIS," demikian dikutip dari keterangan resmi KBRI Seoul, Kamis (31/12).

KBRI Seoul langsung menuju Pulau Jeju keesokan harinya guna melakukan koordinasi dengan operasi SAR gabungan Korea Selatan.

Perdana Menteri Korea Selatan memerintahkan operasi gabungan yang melibatkan 964 personel dari KCG, polisi, pemadam kebakaran, dan Angkatan Laut dengan mengerahkan helikopter dan 8 kapal penyelamat.

"Dalam kondisi lapangan yang sangat sulit di tengah cuaca sangat buruk, kapal '32 Myongminho' dapat diapungkan dalam keadaan terbalik dan diseret mendekati daratan,"tulis keterangan tersebut.

"Tim SAR gabungan berupaya menyelamatkan awak kapal yang waktu itu diduga masih terperangkap di dalam kapal. Namun, operasi SAR dihentikan sementara pada malam hari tanggal 30 Desember 2020 karena cuaca sangat buruk."

Cuaca buruk terus terjadi hingga Kamis (31/12) dan mengakibatkan kapal hilang tenggelam. Komandan KCG Pulau Jeju menyampaikan kepada tim KBRI Seoul bahwa saat ini 7 orang ABK tersebut dinyatakan hilang di laut.

Tim SAR sudah menemukan 1 jenazah ABK warga Korea Selatan dan beberapa barang yang sempat terhanyut ke pantai.

KBRI Seoul sendiri mengaku sudah melaporkan peristiwa kecelakaan kapal kepada pihak keluarga korban. Selain itu, pencarian terhadap 6 ABK lain masih terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan.

"Tim KBRI Seoul masih berada di lokasi untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat, mewakili Pemerintah Indonesia dalam upaya pencarian dan penyelamatan, serta menjadi penghubung antara keluarga para ABK WNI di tanah air dengan tim SAR gabungan," pungkasnya [cnnindonesia].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda