Kelompok Teroris IS Klaim Bertanggung Jawab Atas Teror di Jembatan London
Font: Ukuran: - +
Karangan bunga diletakkan di lokasi penusukan di Jembatan London yang menewaskan dua orang, 30 November 2019. (Foto: Reuters)
DIALEKSIS.COM | London - Kelompok teroris Negara Islam (IS) telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror di Jembatan London yang menewaskan dua orang tewas dan melukai tiga lainnya pada Jumat. Melalui sayap medianya, Amaq, IS mengklaim Usman Khan, pelaku serangan adalah salah satu anggotanya.
Tanpa memberikan bukti, IS mengatakan bahwa serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas seruannya untuk menargetkan warga negara-negara yang telah menjadi bagian dari koalisi yang berjuang melawan kelompok jihadis.
"Orang yang melakukan serangan London... adalah seorang pejuang dari Negara Islam, dan melakukannya sebagai tanggapan terhadap panggilan untuk menargetkan warga negara-negara koalisi," kata pernyataan itu sebagaimana dilansir Metro, Minggu (1/12/2019).
Dua orang ditikam hingga tewas dan tiga lainnya luka-luka ketika Khan, seorang narapidana teror yang telah dibebaskan bersyarat, menargetkan pertemuan para siswa dan mantan narapidana lainnya selama konferensi Universitas Cambridge mengenai rehabilitasi tahanan di A Fishmongers' Hall di ujung utara Jembatan London pada Jumat siang.
Rekaman televisi memperlihatkan Khan mengacungkan pisau saat dia berjalan melintasi Jembatan London. Dia ditembak mati oleh polisi setelah anggota masyarakat meringkusnya ke tanah.
Khan, yang tinggal di Staffordshire, Inggris, dipenjara pada 2012 karena terlibat dalam konspirasi untuk mengebom Bursa Efek London dan mendirikan kamp pelatihan teror di Pakistan. Pada 2008, rumah Khan di Stoke-on-Trent digerebek sebagai bagian dari investigasi anti-terorisme.
Insiden itu membangkitkan ingatan akan serangan teror 2017 di London Bridge ketika sebuah van dengan sengaja ditabrakkan ke arah pejalan kaki sebelum tiga orang yang berada di dalamnyaberlari ke daerah Pasar Borough terdekat dan mulai menusuk orang-orang di dalam dan sekitar restoran dan pub di sana. Insiden yang menewaskan delapan orang dan melukai 48 lainnya itu diklaim dilakukan oleh militan IS, yang kemudian ditembak mati oleh polisi. (Im/okezone)