kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Kerusuhan Saat Protes Kenaikan Harga Tepung dan Energi di Kashmir, Tiga Orang Tewas

Kerusuhan Saat Protes Kenaikan Harga Tepung dan Energi di Kashmir, Tiga Orang Tewas

Selasa, 14 Mei 2024 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Komite Aksi Gabungan Awami, sebuah kelompok aktivis yang memprakarsai protes, pada hari Selasa mendeklarasikan “Hari Hitam” untuk menghormati mereka yang meninggal. [Foto: Mahtab Asyraf]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Kekerasan terjadi saat protes terhadap kenaikan harga di Kashmir, Pakistan, menyebabkan tiga orang tewas dan 100 lainnya terluka, kata pihak berwenang, ketika kerusuhan memasuki hari kelima pada hari Selasa (14/5/2024).

Ribuan orang turun ke jalan sejak Jumat untuk memprotes kenaikan harga tepung dan listrik.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menawarkan subsidi senilai 23 miliar rupee (Rp1,33 triliun)) pada hari Senin, tetapi gagal meredam kerusuhan.

Protes semakin intensif sejak akhir pekan, sehingga mendorong pihak berwenang untuk menghentikan layanan seluler. Sekolah, transportasi umum, dan bisnis juga telah ditangguhkan.

Penahanan para pemimpin protes memicu kerusuhan.

Pada hari Senin, pihak berwenang mengirim pasukan paramiliter yang dikenal sebagai penjaga hutan ke ibu kota daerah, Muzaffarabad.

Rekaman protes menunjukkan kedua belah pihak saling memukul dengan tongkat. Laporan menyebutkan pasukan paramiliter juga menembakkan peluru dan melemparkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.

"Salah satu dari tiga orang yang tewas adalah seorang petugas polisi," kata pihak berwenang.

Setidaknya dua dari tiga korban tewas akibat luka tembak, kantor berita AFP melaporkan, mengutip seorang dokter di Rumah Sakit Gabungan Militer di Pakistan.

“[Penjaga hutan] seharusnya tidak menembak para pengunjuk rasa. Kami hanya meminta hak kami dan mendapat balasan tembakan peluru,” kata Muhammad Qasim, seorang penjaga toko berusia 37 tahun, kepada AFP.

Komite Aksi Gabungan Awami, sebuah kelompok aktivis yang memprakarsai protes, pada hari Selasa mendeklarasikan “Hari Hitam” untuk menghormati mereka yang meninggal.

Kashmir yang dikelola Pakistan adalah wilayah semi-otonom dengan pemerintahan regionalnya sendiri.

Kashmir telah menjadi sumber konflik antara India dan Pakistan selama lebih dari 70 tahun.

Delhi dan Islamabad sama-sama mengklaim wilayah Himalaya secara penuh, dan telah berperang dua kali serta konflik terbatas terkait Kashmir. Saat ini, masing-masing tetangga hanya menguasai sebagian saja. [bbc]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda