Ketatnya Aturan Pembatasan, Kini Kehidupan di Ceko Kembali Normal
Font: Ukuran: - +
Kota Praha di Republik Ceko. [Foto: Hernani Wahyu Nugraeni/d'Traveler]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Negara di Eropa Tengah ini melakukan karantina wilayah secara nasional dan melakukan tes virus Corona dalam jumlah banyak. Kini, kehidupan di negara empat musim tersebut sudah mulai normal.
Negara itu adalah Ceko, luas wilayahnya adalah 78.866 km2, kurang lebih seluas wilayah Banten-Jawa Barat-Jawa Tengah dijadikan satu.
Dituliskan di situs Kedutaan Republik Ceko untuk RI, penduduk Ceko berjumlah 10,6 juta jiwa, atau hampir sama dengan jumlah penduduk Jakarta.
Namun Ceko jelas tidak sama dengan Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, atau Indonesia. Bukan cuma soal cuaca, Ceko jelas tidak punya iklim tropis yang panas dan lembap. Lebih dari itu terkait penanganan COVID-19, Ceko punya cara sendiri, yakni karantina wilayah.
Perdana Menteri (PM) Republik Ceko, Andrej Babis, memberlakukan karantina terhadap seluruh wilayah negaranya dalam upaya membatasi penyebaran virus Corona atau COVID-19, mulai 16 Maret 2020 atau tidak sampai sebulan lalu.
Langkah tegas ini diambil PM Babis saat jumlah kasus virus Corona di negara itu telah melebihi 290 kasus. Karantina wilayah saat itu ditetapkan untuk sepekan saja.
Warga Ceko masih diizinkan untuk berbelanja kebutuhan pokok, pergi ke rumah sakit dan klinik dan mengunjungi anggota keluarga mereka.
"Ini (larangan pergerakan bebas) tidak termasuk perjalanan ke tempat kerja dan bisnis, kunjungan yang diperlukan keluarga atau kerabat dan kunjungan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti membeli makanan, obat, peralatan medis, barang-barang saniter, kosmetik, barang-barang dari toko obat dan pasokan untuk hewan," sebut PM Babis.
Perbatasan negara ditutup. Orang-orang diwajibkan mengenakan masker. Pertemuan publik hanya boleh maksimal dua orang saja. Pembatasan ini memang ketat, bukan sekadar basa-basi.
Masa karantina wilayah nasional berjalan, angka-angka berubah. Hari Senin (6/4/2020), mereka mulai mengendurkan beberapa kebijakan, seperti mulai membuka beberapa toko dan melonggarkan keharusan pemakaian masker untuk olahraga.
Pejabat Ceko melaporkan ada 195 kasus baru infeksi Corona pada Selasa (7/4/2020). Angka kasus itu turun dari total 375 kasus pada 27 Maret, yang bisa disebut fase puncak di Ceko.
Masih pada Selasa (7/4/2020), jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi mencapai 5,1 persen dari total tes yang dilakukan. Hal ini menyusul penurunan yang stabil dari 6,7 persen pada akhir Maret.
Pada hari yang sama, Ceko mencatat rekor tertinggi 7.434 tes Corona. Lebih tinggi dibandingkan 5.000 tes yang telah dilakukan pada 27 Maret.
Kini, Ceko mulai bangkit kembali usai berhasil menghentikan dan mengendalikan penyebaran COVID-19. Seperti dilansir AFP, Kamis (8/4/2020) Menteri Kesehatan Adam Vojtech mengatakan bahwa Ceko tengah bersiap untuk memulai kehidupan normal kembali. Proses tersebut dilakukan secara bertahap.
"Kita bisa bersiap untuk secara bertahap kembali ke kehidupan normal," kata Menteri Adam Vojtech kepada wartawan.
"Kita tentu saja telah melewati yang terburuk. Pada saat yang sama, kita telah berhasil melindungi rumah sakit dan unit perawatan intensif yang masih memiliki cadangan," lanjutnya. (Detik)