Koalisi Saudi Akan Gempur Hodeidah
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Yaman - Sebuah koalisi pimpinan Saudi-UAE yang memerangi pemberontak Houthi Yaman telah mengirim lebih dari 10.000 pasukan tambahan menuju kota pelabuhan Hodeidah yang dikuasai pemberontak, menurut pejabat pemerintah Yaman.
Penambahan pasukan itu adalah bagian dari serangan baru yang direncanakan untuk mengamankan wilayah yang dibebaskan dari Houthi, seorang pejabat militer mengatakan kepada kantor berita AFP, Selasa (30/10).
Menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya, misi itu diperkirakan akan dimulai dalam beberapa hari dan pasukan dari Sudan, bagian dari koalisi, telah pindah ke daerah aman di sekitar kota strategis.
Selama 10 hari terakhir, pemberontak Houthi telah menempatkan para pejuang di atap-atap bangunan di kota Hodeidah, AFP mengutip pendapat pejabat militer.
Akar KonflikKonflik Yaman dimulai pada tahun 2014 ketika Houthis menggulingkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan mengambil alih ibukota, Sanaa. Arab Saudi memimpin intervensi pada 2015 untuk melawan Houthis.
Warga sipil telah menanggung beban konflik, yang telah memicu krisis kemanusiaan terburuk di dunia dan epidemi kolera.
Menurut PBB, setidaknya 10.000 orang telah tewas sejak intervensi koalisi. Jumlah korban tewas, bagaimanapun, belum diperbarui dalam beberapa tahun dan kemungkinan akan jauh lebih tinggi.
Kota pelabuhan Laut Merah Hodeidah memiliki kepentingan strategis dalam konflik. Ini adalah satu-satunya pelabuhan yang dipegang oleh Houthi dan berfungsi sebagai titik masuk untuk sebagian besar impor komersial Yaman dan pasokan bantuan.
Arab Saudi menuduh kaum Houthi menggunakan pelabuhan itu untuk menyelundupkan senjata dari Iran. UAE mengatakan Houthis menghasilkan $30 juta hingga $40 juta per bulan pendapatan dari pelabuhan. (Al Jazeera & News Agencies)