kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Korban Banjir Pakistan Melempar Catatan Memohon Bantuan

Korban Banjir Pakistan Melempar Catatan Memohon Bantuan

Senin, 29 Agustus 2022 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Orang-orang di Lembah Manoor berjuang untuk berkomunikasi dengan dunia luar. [Foto: BBC]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Ratusan orang terdampar di seberang sungai di lembah Manoor di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa Pakistan setelah banjir bandang melanda wilayah itu pada hari Jumat, menghancurkan sedikitnya 10 jembatan dan puluhan bangunan.

"Kami membutuhkan persediaan, kami membutuhkan obat-obatan dan tolong bangun kembali jembatan, kami tidak punya apa-apa sekarang." Itu adalah isi dari catatan tulisan tangan yang dilemparkan penduduk desa kepada tim BBC saat berkunjung.

Lembah Manoor terletak di pegunungan Kaghan, tujuan wisata terkenal di Pakistan. Lembah itu dilanda banjir besar yang menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Banjir bandang menyapu satu-satunya jembatan beton yang menghubungkan lembah yang indah dengan kota utama. Sejak itu, semua desa di seberang sungai terputus dan warga menunggu bantuan.

Di Manoor, dua jembatan ambruk total dan penyeberangan kayu sementara telah didirikan. Di sini, kami bertemu dengan seorang wanita yang duduk dengan barang-barangnya. Dia mengatakan kepada BBC bahwa dia dapat melihat rumahnya tetapi tidak dapat mencapainya.

"Rumah saya dan anak-anak saya berada di seberang sungai. Saya sudah menunggu di sini selama dua hari dan berpikir pemerintah mungkin akan datang dan memperbaiki jembatan. Tetapi pihak berwenang memberi tahu kami bahwa kami harus mulai berjalan di sisi lain sungai. gunung untuk mencapai rumah kami. Tapi itu adalah pendakian delapan sampai 10 jam. Saya seorang wanita tua. Bagaimana saya bisa berjalan sejauh ini?" ucapnya.

Tim BBC melihat pria, wanita dan anak-anak duduk di luar rumah lumpur mereka di seberang sungai. Mereka melambai pada kami mengira kami adalah pejabat pemerintah.

Saat itulah beberapa dari mereka melemparkan kami selembar kertas, mengemasnya ke dalam kantong plastik berisi batu untuk membuangnya ke tepi sungai tempat kami syuting. Ini adalah satu-satunya cara mereka dapat berkomunikasi dengan bagian lain desa akhir-akhir ini. Jaringan seluler tidak beroperasi di sini.

Surat tulisan tangan itu memuat informasi tentang kerugian yang mereka hadapi dan juga permintaan perbekalan dan obat-obatan bagi warga desa yang terdampar.

"Banyak orang sakit dan tidak bisa meninggalkan desa dengan berjalan kaki. Tolong bangun jembatan, itu adalah penghubung utama dengan kota," kata surat itu. [BBC]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda