kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Laporan PBB: Perubahan Iklim Sebabkan Dua Juta Kematian dalam 50 Tahun

Laporan PBB: Perubahan Iklim Sebabkan Dua Juta Kematian dalam 50 Tahun

Senin, 22 Mei 2023 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi perubahan iklim. [Foto: climate change]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Laporan PBB menyatakan, cuaca ekstrem telah menyebabkan kematian 2 juta orang dan kerusakan ekonomi senilai $4,3 triliun (Rp64 Kuadriliun) selama setengah abad terakhir.

Menurut angka baru yang diterbitkan pada hari Senin (22/5/2023) dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) PBB, sebanyak 11.778 bencana terkait cuaca telah terjadi dari tahun 1970 hingga 2021, dan telah melonjak selama periode itu.

Laporan tersebut menemukan bahwa lebih dari 90 persen kematian yang dilaporkan di seluruh dunia akibat bencana terjadi di negara-negara berkembang.

“Masyarakat yang paling rentan sayangnya menanggung beban cuaca, iklim, dan bahaya terkait air,” kata kepala WMO Petteri Taalas dalam sebuah pernyataan.

"Topan Mocha, yang mendatangkan malapetaka di Myanmar dan Bangladesh pekan lalu, menjadi contoh kenyataan ini," kata Taalas.

Badai parah tersebut, lanjutnya, menyebabkan kehancuran yang meluas dan berdampak pada orang termiskin dari yang miskin.

WMO juga mengatakan peningkatan sistem peringatan dini dan manajemen bencana yang terkoordinasi telah secara signifikan mengurangi korban manusia.

Dalam laporan tahun 2021 yang mencakup kematian dan kerugian terkait bencana dari tahun 1970 hingga 2019, badan tersebut menunjukkan bahwa pada awal periode tersebut, dunia melihat lebih dari 50.000 kematian seperti itu setiap tahun. Pada 2010-an, jumlah korban tewas akibat bencana telah turun menjadi di bawah 20.000 setiap tahun.

Dan dalam pembaharuan laporan itu, WMO mengatakan, sebnayak 22.608 kematian akibat bencana tercatat secara global pada gabungan 2020 dan 2021.

“Berkat peringatan dini dan penanggulangan bencana, tingkat kematian yang sangat parah ini sekarang sudah menjadi sejarah,” kata laporan itu. “Peringatan dini menyelamatkan nyawa.”

PBB telah meluncurkan rencana untuk memastikan semua negara dicakup oleh sistem peringatan dini bencana pada akhir tahun 2027. Hingga saat ini, hanya setengah dari negara di dunia yang memiliki sistem seperti itu. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda