Lebaran di Indonesia, Dubes Inggris Buru Opor Ayam
Font: Ukuran: - +
Dubes Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik.
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Duta Besar Inggris di Jakarta, Moazzam Malik, merasakan perbedaan suasana besar ketika merayakan Idul Fitri di kampung halamannya dan Indonesia. Salah satu daya tarik Lebaran di Indonesia adalah Malik dapat berburu opor ayam.
Malik mengatakan bahwa penganan yang mengandung santan kelapa memang menjadi salah satu incaran terbesarnya setiap perayaan Lebaran di Indonesia.
Namun, dari semua kudapan Ramadan khas Indonesia, Malik paling suka panganan berbuka yang manis, seperti kolak pisang.
Menu favorit saya pasti kolak pisang," ujar Malik saat ditemui usai mengikuti salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta, sebagaimana dikutip Antara pada Rabu (5/6).
Selain makanan, menurut Malik, suasana Lebaran di Indonesia dan Inggris secara garis besar memang jauh berbeda.
Malik mengakui bahwa perayaan Idul Fitri di Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim memang lebih meriah ketimbang di Inggris.
Namun, ia memastikan bahwa tak ada hambatan bagi umat Muslim yang ingin menunaikan ibadah puasa maupun merayakan Idul Fitri di kampung halamannya itu.
"Jadi kalau mau berpuasa atau ambil cuti untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri tidak ada masalah, dan sekarang sudah banyak umat Muslim tinggal di Inggris," ucap Malik.
Lihat juga: Perdana Sejak 1994, Palestina dan Saudi Idul Fitri Terpisah
Berdasarkan perkiraan Malik, lima persen warga Inggris beragama Islam. Sementara itu, di kota besar seperti London, sudah hampir sepuluh persen warganya memeluk agama Islam.
Jumlah masjid di Inggris pun kini sudah mulai banyak, sejalan dengan pertumbuhan agama tersebut.
"Ada banyak kesempatan untuk merayakan bersama dengan masyarakat yang beragama Islam," tuturnya.
Malik sendiri kemungkinan tidak akan merayakan Idul Fitri di Indonesia tahun depan karena ia menyelesaikan masa tugasnya di Jakarta pada Juni mendatang.
Dalam salat Id terakhir di Indonesia ini, Malik memetik pelajaran penting mengenai persahabatan antar-agama di tengah umat yang kembali fitri.
"Itu saya kira cara untuk memajukan bangsa yang berhasil. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga ini pesan untuk negara-negara lain, termasuk negara saya, Inggris," katanya. (has/cnnindonesia)