kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / LSM: 6.000 Anak-anak Palestina Dipenjara Israel Sejak 2015

LSM: 6.000 Anak-anak Palestina Dipenjara Israel Sejak 2015

Sabtu, 06 April 2019 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Pasukan Israel menahan seorang pemuda Palestina terkait unjuk rasa untuk Tahanan Palestina yang kelaparan. (Foto: Ammar Awad/Reuters)

DIALEKSIS.COM | Palestina - Setidaknya 6.000 anak-anak Palestina telah ditahan oleh otoritas Israel sejak 2015, menurut Asosiasi Tahanan Palestina.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Jumat (5/4/2019) untuk memperingati Hari Anak-anak Palestina, LSM tersebut mengatakan 98 persen anak-anak yang ditahan telah mengalami pelecehan psikologis dan atau fisik saat berada dalam tahanan Israel.

Asosiasi itu mengatakan lusinan anak di bawah umur ditahan oleh otoritas Israel setelah terlebih dahulu ditembak dan dilukai oleh pasukan Israel.

Menurut Komite Urusan Narapidana Palestina yang berbasis di Ramallah, jumlah total warga Palestina yang saat ini dipenjara oleh Israel berjumlah 5.700, termasuk 48 wanita dan 250 anak-anak.

Anak-anak yang tinggal di Yerusalem Timur yang diduduki adalah yang paling ditargetkan, Asosiasi Tahanan Palestina mengatakan dalam pernyataannya, dengan lusinan yang menghadapi penangkapan lebih dari satu kali dalam sebulan, terutama selama periode ketegangan yang meningkat seperti protes Bab al-Rahma pada bulan Maret.

Anak-anak yang ditangkap pada malam hari razia dipindahkan ke pusat-pusat interogasi dan penahanan, di mana mereka menderita pelecehan, termasuk kekurangan makanan atau air selama berjam-jam, menurut asosiasi.

Hak anak-anak untuk memiliki satu orang tua atau wali hadir selama interogasi mereka sering diabaikan, kata LSM itu. Anak-anak sering dipaksa untuk menandatangani pernyataan yang ditulis dalam bahasa Ibrani - bahasa yang tidak bisa mereka baca.

Kondisi tersebut membuat anak-anak yang dibebaskan menderita mimpi buruk, insomnia, penurunan prestasi sekolah dan bereaksi agresif dengan lingkungan dan masyarakat mereka.

Dalam pernyataannya, asosiasi itu mendesak organisasi-organisasi hak asasi manusia internasional, termasuk agen anak-anak PBB, untuk mengambil "tindakan efektif terhadap pelanggaran yang dilakukan terhadap anak-anak yang ditahan oleh pasukan Israel". (Al Jazeera)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda