kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Melawan Saat Diperkosa, Gadis 23 Tahun di India Dibakar Hidup-hidup

Melawan Saat Diperkosa, Gadis 23 Tahun di India Dibakar Hidup-hidup

Kamis, 12 Desember 2019 21:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | India - Seorang gadis 23 tahun di Bihar, India, dibakar hidup-hidup setelah melawan saat diperkosa oleh penyusup yang masuk ke rumahnya. 

Gadis itu kritis karena menderita luka bakar hingga 50 persen dalam insiden yang terjadi pada Sabtu pekan lalu (7/12/2019). Gadis 23 tahun itu segera dilarikan ke rumah sakit Muzaffarpur oleh sang ibu, yang bergegas ke rumah setelah mendengar penyerangan itu. 

Si pelaku, yang notabene adalah tetangga sendiri, ditangkap dan diamankan di Kantor Polisi Ahiyapur, dilaporkan Times of India via Daily MIrror. Insiden itu terjadi beberapa hari setelah penemuan jenazah dua perempuan yang hangus, masing-masing di Buxar dan Samastipur. 

Diyakini, kedua perempuan yang tak diketahui identitasnya itu sempat diperkosa sebelum kemudian dibakar hidup-hidup. Serangan tersebut dilaporkan juga terjadi di hari di mana korban penyerangan di Uttar Pradesh meninggal akibat luka bakar. 

Gadis itu dilaporkan dibakar hidup-hidup oleh lima orang pria ketika hendak pergi ke pengadilan untuk bersaksi tentang pemerkosaan yang diterimanya. Gadis itu diserang pada Kamis (5/12/2019) dan diseret oleh para pelaku ke sebuah lapangan. Di sana mereka menganiaya dan membakarnya. 

Dilansir Kompas.com, gadis itu sempat meminta pertolongan warga sekitar sebelum dilarikan ke rumah sakit di Delhi akibat menderita luka bakar hingga 90 persen. Di India, berbelitnya proses peradilan atas kasus pemerkosaan membuat pelaku bebas setelah menebus sejumlah jaminan.

Karena bebas, mereka memutuskan untuk melakukan intimidasi terhadap korban dan keluarganya, disertai upaya menghapus bukti kejahatan mereka. 

Kemudian dua pekan lalu, seorang dokter hewan juga diperkosa dengan jenazahnya ditemukan keesokan harinya dalam keadaan terbakar. Kematian dokter hewan itu menuai aksi protes di Hyderabad, dengan ribuan massa melakukan unjuk rasa di depan kantor polisi. 

Mereka menuntut supaya para pelaku yang berjumlah empat orang dihukum mati setelah menjebak korban, dan memerkosanya. Jumat pekan lalu (6/12/2019), polisi mengumumkan keempat tersangka ditembak mati karena mencoba kabur dan merebut senjata petugas.

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda