Pangeran Arab Buka-Bukaan Soal Israel
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Keluarga kerajaan Arab Saudi akhirnya buka suara soal konflik yang diiringi agresi militer Israel ke wilayah Gaza Palestina.
Dikutip Arab News, Menteri Luar Negeri Arab Saudi yang juga keluarga kerajaan Al Saud, Pangeran Faisal bin Farhan, menyatakan bahwa posisi Riyadh sangat jelas dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan Arab Saudi menentang segala upaya yang dilakukan Israel dalam memperluas wilayah pendudukannya.
"Posisi Saudi atas Palestina sudah jelas, yaitu mencapai solusi permanen sesuai inisiatif Arab dan negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya," ujarnya, Kamis (20/5).
Selain itu Pangeran Farhan juga menyatakan bahwa serangan Israel ke jalur Gaza telah meningkatkan ekstrimisme di wilayah Gaza. Maka itu ia menghimbau bahwa kekerasan harus segera dihentikan di wilayah itu.
Sebelumnya kelompok pejuang yang juga penguasa di wilayah Gaza, Hamas, menyatakan bahwa pihaknya siap berunding dan berdamai dengan Israel. Namun ada dua syarat yang dimintakan kelompok itu kepada Tel Aviv.
"Pertama, pasukan Israel harus menghentikan serangan ke kompleks (Masjid) Al-Aqsa dan menghormati situs tersebut. Kedua, Israel harus menghentikan evakuasi paksa warga Palestina di lingkungan Sheikh Jarah," kata Kepala Badan Hubungan Internasional Hamas Palestina, Dr. Basem Naim.
Namun syarat ini ditolak Israel. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebut bahwa negaranya akan berhenti menyerang apabila kemauan Israel dipenuhi sepenuhnya.
"Kami bertekad untuk terus membombardir Gaza sampai tujuan Israel terpenuhi," katanya saat menjawab permintaan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk menahan diri.
Memasuki hari kesebelas agresi militer Israel di Gaza, korban jiwa terus menerus bertambah. Hingga saat ini tercatat setidaknya 227 warga Palestina telah tewas. Korban tewas termasuk 64 anak dan 38 wanita.[CNBC Indonesia]