kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Paska 9/11 Setengah Juta Orang Tewas

Paska 9/11 Setengah Juta Orang Tewas

Sabtu, 10 November 2018 09:19 WIB

Font: Ukuran: - +

Jumlah korban tewas termasuk warga sipil, pejuang bersenjata, polisi lokal dan pasukan keamanan, dan pasukan AS dan sekutu [File: Arko Datta / Reuters]

DIALEKSIS.COM | Amerika - Ratusan ribu orang di Afghanistan , Irak dan Pakistan telah tewas karena apa yang disebut "perang melawan teror" yang diluncurkan oleh Amerika Serikat setelah serangan 11 September 2001.

Laporan itu, yang diterbitkan Sabtu oleh Institut Watson untuk Urusan Internasional dan Publik Universitas Brown, menyebutkan jumlah korban tewas antara 480.000 dan 507.000.

Jumlah korban termasuk warga sipil , pejuang bersenjata, polisi lokal dan pasukan keamanan, serta pasukan AS dan sekutu.

Laporan itu menyatakan bahwa antara 182.272 dan 204.575 warga sipil telah tewas di Irak; 38,480 di Afghanistan; dan 23.372 di Pakistan. Hampir 7.000 tentara AS tewas di Irak dan Afghanistan pada periode yang sama.

Makalah itu, bagaimanapun, mengakui bahwa jumlah orang yang tewas adalah "undercount" karena keterbatasan dalam pelaporan dan "ketidakpastian besar dalam setiap hitungan pembunuhan dalam perang".

"Kami mungkin tidak pernah tahu jumlah total korban tewas langsung dalam perang ini," tulis Nera Crawford, penulis laporan berjudul "Biaya Manusia dari Pasca 9/11 Wars: Kekristenan dan Perlunya Transparansi".

"Misalnya, puluhan ribu warga sipil mungkin telah meninggal dalam merebut kembali Mosul dan kota-kota lain dari ISIS [juga dikenal sebagai ISIL] tetapi tubuh mereka kemungkinan besar belum pulih."

'Perang tetap intens'

Orang-orang yang secara tidak langsung dibunuh sebagai akibat dari perang, seperti melalui penyakit atau infrastruktur yang buruk, juga tidak dimasukkan dalam laporan.

Dalam sebuah pernyataan, Brown University mengatakan, jumlah terbaru menyebut lebih dari 110.000 tewas sejak dikeluarkan hanya dua tahun lalu pada Agustus 2016.

"Meskipun perang melawan teror sering diabaikan oleh publik Amerika, pers dan pembuat undang-undang, peningkatan jumlah orang tewas tidak pernah berkurang karena perang ini tetap intens."

Sebagai contoh, perang AS di Afghanistan, yang telah menjadi invasi militer terpanjang di negara itu selama 17 tahun, telah berkurang intensitasnya dalam beberapa tahun terakhir, tetapi jumlah warga sipil yang tewas pada tahun 2018 telah menjadi salah satu perang tertinggi. Al Jazeera

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda