kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Pasukan Israel Mengebom Daerah Perbatasan Selatan Gaza

Pasukan Israel Mengebom Daerah Perbatasan Selatan Gaza

Jum`at, 09 Februari 2024 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Warga Palestina terlihat di antara bangunan yang menjadi sasaran tentara Israel di lingkungan Jeneenah, Rafah, Gaza, pada 3 Februari 2024. Foto/Abed Rahim Khatib/Anadolu Agency


DIALEKSIS.COM | Dunia - Pasukan Israel melakukan serangan udara terhadap daerah di kota perbatasan selatan Rafah pada Kamis (8/2/2024), tempat lebih dari separuh penduduk Gaza mencari perlindungan. Diplomat-diplomat berupaya memfasilitasi perundingan gencatan senjata setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak proposal yang diajukan oleh Hamas, menurut laporan Reuters.

Delegasi Hamas yang dipimpin oleh pejabat senior, Khalil Al-Hayya, tiba di Kairo pada Kamis untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan mediator dari Mesir dan Qatar, menandakan bahwa upaya diplomasi masih berlanjut.

Netanyahu menyatakan pada Rabu bahwa persyaratan yang diajukan oleh Hamas untuk gencatan senjata dalam konflik yang telah berlangsung selama empat bulan adalah tidak realistis. 

Dia berjanji untuk terus melanjutkan perang, menyebutkan bahwa kemenangan sudah di depan mata dan hanya berjarak beberapa bulan lagi.

Warga Gaza sangat mengharapkan tercapainya gencatan senjata untuk mencegah ancaman serangan dari Israel terhadap Rafah, yang berdekatan dengan pagar perbatasan selatan Gaza. Rafah kini menjadi tempat tinggal bagi lebih dari satu juta orang, banyak di antaranya tinggal dalam tenda-tenda darurat.

John Kirby, juru bicara Gedung Putih, mengecam operasi Israel di Rafah karena mengabaikan penderitaan warga sipil, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mendukung tindakan tersebut.

Serangan udara yang dilakukan oleh pesawat Israel menewaskan 11 orang dan menghancurkan dua rumah. Tank-tank juga menembaki beberapa wilayah di sebelah timur Rafah, meningkatkan ketakutan akan serangan darat yang akan terjadi.

Penduduk setempat berduka atas kematian mereka yang tewas dalam serangan udara, dengan jenazah-jenazah mereka diselimuti kain kafan putih. Ketakutan akan serangan darat membuat kekhawatiran, terutama bagi warga yang tidak memiliki tempat untuk berlindung.

Badan-badan bantuan telah memperingatkan tentang kemungkinan bencana kemanusiaan jika Israel melancarkan ancamannya untuk memasuki Rafah. Rafah merupakan salah satu wilayah terakhir di Jalur Gaza yang belum diduduki oleh pasukan Israel.

Dorongan diplomatis masih terus berlanjut meskipun Israel menolak usulan yang diajukan oleh Hamas. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, yang baru saja mengunjungi wilayah tersebut, menyatakan bahwa masih ada ruang untuk negosiasi lebih lanjut. Blinken juga menegaskan pentingnya melindungi warga sipil dalam operasi militer.

Meskipun upaya diplomasi terus berlanjut, Hamas menegaskan bahwa mereka tidak akan menyetujui gencatan senjata yang tidak mencakup diakhirinya perang dan penarikan mundur Israel. 

Sementara itu, Israel menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur atau menghentikan pertempuran sampai Hamas dieliminasi. Korban jiwa dari sisi Palestina telah mencapai angka yang tragis, dengan ribuan warga tewas dan terluka sejak dimulainya konflik ini.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda