kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Pejabat Pakistan Akui Keterlibatannya dalam Kecurangan Hasil Pemilu

Pejabat Pakistan Akui Keterlibatannya dalam Kecurangan Hasil Pemilu

Minggu, 18 Februari 2024 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi kecurangan pemilu di Pakistan. [Foto: Net]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Seorang birokrat senior di Pakistan mengatakan dia membantu mencurangi pemilu di Pakistan, seminggu setelah pemilu yang dirusak oleh tuduhan manipulasi dan tidak menghasilkan pemenang yang jelas.

Pada hari Sabtu (17/2/2024), Liaqat Ali Chattha, komisaris kota garnisun Rawalpindi, tempat markas militer kuat di negara itu bermarkas, mengatakan dia akan menyerahkan dirinya kepada polisi dan mundur dari jabatannya.

“Kami mengubah yang kalah menjadi pemenang, membalikkan selisih 70.000 suara di 13 kursi majelis nasional,” katanya kepada wartawan, juga melibatkan ketua komisi pemilihan umum dan hakim tertinggi negara tersebut.

Menurut Dawn News Pakistan, komisaris tersebut mengakui bahwa dia “sangat terlibat dalam kejahatan serius seperti kecurangan pemilu besar-besaran pada tahun 2024” dan mengatakan bahwa “menikam negara dari belakang” tidak membuatnya bisa tidur.

“Saya harus dihukum atas ketidakadilan yang telah saya lakukan dan orang lain yang terlibat dalam ketidakadilan ini juga harus dihukum,” tambahnya.

Setelah pengumuman Chattha, inspektur senior operasi polisi Rawalpindi, Kamran Asghar, mengatakan kepada Dawn bahwa komisaris tersebut belum ditangkap karena tidak ada tuntutan yang diajukan terhadapnya.

Sementara itu, komisi pemilu Pakistan menolak tuduhan Chattha, namun mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka akan “mengadakan penyelidikan”.

Dalam siaran persnya, pengawas pemilu juga mengatakan tidak ada pejabatnya yang pernah mengeluarkan instruksi apa pun kepada Chattha untuk “mengubah hasil pemilu”.

Namun kelompok advokasi terkemuka, Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan, mengatakan bahwa pengakuan ini mengungkapkan “keterlibatan birokrasi negara dalam kecurangan di Pakistan mulai terungkap”. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda