kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Pemerintah Sudan Sita Lahan Pertanian Mendiang Osama Bin Laden

Pemerintah Sudan Sita Lahan Pertanian Mendiang Osama Bin Laden

Senin, 14 Desember 2020 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Mantan pemimpin kelompok teroris Al-Qaidah, Osama Bin Laden. (dok. United States Attorney)



DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pemerintah Sudan menyatakan menyita sebuah lahan pertanian milik mendiang mantan pemimpin kelompok teroris Al-Qaidah, Osama Bin Laden.

Seperti dilansir Middle East Monitor, Minggu (13/12), lahan pertanian itu disita dari salah satu mantan pejabat di era Presiden Omar Al-Bashir.

Menurut anggota Komite Pemulihan Aset dan Anti-Korupsi Sudan, Salah Manna, lahan itu disita dari tangan perusahaan Holborn, yang menjadi perpanjangan tangan kelompok milisi Pasukan Pertahanan Rakyat (PDF). Kelompok itu dibentuk dan menjadi pendukung Al-Bashir.

Tugas Holborn adalah mengumpulkan dan menyalurkan dana kepada pemerintahan Al-Bashir, termasuk dari Al-Qaidah.

Bin Laden pernah bermukim di Sudan pada 1990-an. Hal itu yang menjadi latar belakang Amerika Serikat memasukkan negara itu ke dalam daftar hitam pihak-pihak yang melindungi teroris.

Akibatnya AS menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Sudan. Sanksi itu dilaporkan segera dicabut setelah Sudan melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.

Seorang anggota komite lainnya, Wagdi Saleh, menyatakan mereka juga menemukan sebuah rekening berisi uang ratusan juta dalam berbagai valuta asing yang disimpan di Bank Solidaritas Islam Sudan.

Rekening itu digunakan untuk menampung uang dari dua mantan gubernur Bank Sentral Sudan, yang kerap menjual valas di pasar gelap untuk membantu rezim Al-Bashir.

Dari proses penjualan valas itu, rezim Al-Bashir mendapatkan keuntungan sekitar 30 persen.

Sejak rezim Al-Bashir tumbang pada April 2019, komite itu bertugas untuk mengambil alih dan memulihkan sejumlah aset pemerintah bernilai miliaran dolar dalam bentuk uang, tanah dan properti.

Menurut aktivis Sudan, Mohamed Ismat, Al-Bashir dilaporkan masih memiliki harta sebesar US$64 miliar yang tersimpan di rekening bank di luar negeri [cnnindonesia].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda