kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Pemrotes Palestina Yang Ikonis

Pemrotes Palestina Yang Ikonis

Rabu, 07 November 2018 23:59 WIB

Font: Ukuran: - +

A'ed Abu Amro

DIALEKSIS.COM | Palestina - Tentara Israel telah melukai seorang pemuda Palestina yang fotonya telah diakui di seluruh dunia sebagai simbol perlawanan Palestina. 

Dengan bendera Palestina di satu tangan dan katapel berada di tangan lainnya, foto A'ed Abu Amro yang berusia 22 tahun telah menarik untuk diperbandingan dengan lukisan Revolusi Prancis yang ikonik, Liberty Leading the People.

Pada hari Senin, Abu Amro mengambil bagian dalam protes di perbatasan Gaza utara terhadap blokade darat, udara dan lautan Israel ketika pasukan Israel campur tangan. Abu Amro terluka di kaki oleh peluru.

Dia protes setiap hari Jumat dan Senin bersama teman-temannya.

"Jika saya terbunuh, saya ingin dibungkus dengan bendera yang sama. Kami menuntut hak kami untuk kembali, dan memprotes untuk martabat dan martabat generasi masa depan kami," Abu Amro mengatakan kepada Al Jazeera akhir bulan lalu.

Foto itu, yang menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian internasional, diambil oleh wartawan foto Anadolu Agency Mustafa Hassona selama demonstrasi yang menuntut pencabutan blokade Israel atas Jalur Gaza.

"Saya tidak pergi ke protes untuk mendapatkan foto-foto saya diambil, tetapi ini telah mendorong saya untuk terus berdemonstrasi," katanya sebelumnya kepada Al Jazeera.

Selama hampir tujuh bulan, warga Palestina di Jalur Gaza telah memprotes di sepanjang pagar dengan menuntut hak mereka untuk kembali ke rumah dan tanah keluarga mereka diusir dari 70 tahun yang lalu.

Mereka juga menuntut diakhirinya blokade Israel yang melumpuhkan di Jalur Gaza, yang telah memusnahkan perekonomian daerah kantong itu dan merampas dua juta penduduknya dari banyak komoditas pokok.

Sejak demonstrasi Great March of Return dimulai pada 30 Maret, lebih dari 200 warga Palestina telah tewas dan ribuan lainnya terluka oleh pasukan Israel yang ditempatkan di sepanjang sisi pagar yang lain. Al Jazeera

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda