kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Perang Ukraina, Turki akan Lanjutkan Kirim Bantuan Kemanusiaan

Perang Ukraina, Turki akan Lanjutkan Kirim Bantuan Kemanusiaan

Senin, 12 Desember 2022 23:50 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Unplash, Emre


DIALEKSIS.COM | Dunia - Turki melanjutkan upayanya untuk memenuhi kebutuhan bantuan kemanusiaan warga Ukraina yang tengah menghadapi musim dingin.  Hal ini dikatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melalui telepon, Ahad (11/12/2022) waktu setempat. 

"Kesepakatan biji-bijian 22 Juli dapat diperluas untuk mencakup berbagai produk makanan dan komoditas lainnya," kata Erdogan dikutip laman Anadolu Agency, Senin (12/12/2022). 

Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani perjanjian penting di Istanbul untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina. Sebelumnya pengiriman berhenti karena perang yang dimulai pada Februari. 

Kesepakatan penting itu diperpanjang selama 120 hari lagi, mulai 19 November. Erdogan juga mengharapkan solusi pada pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di tenggara Ukraina, yang telah berada di bawah kendali Rusia sejak Maret. 

Presiden Erdogan mengatakan ibu negara Emine Erdogan telah merawat lebih dari 1.000 anak yatim piatu Ukraina dan pendamping mereka di ibu kota Ankara. 

Menurut pernyataan Direktorat Komunikasi Turki, Erdogan mengatakan mereka sedang mengevaluasi opsi untuk mendukung implementasi rencana perdamaian 10 poin yang diumumkan Zelenskyy pada KTT G-20 di Bali bulan lalu. 

Sementara itu Zelenskyy berterima kasih kepada Erdogan karena melindungi anak-anak Ukraina dan menyediakan ratusan generator untuk kota-kota di tengah pemadaman listrik akibat serangan Rusia terhadap infrastruktur energi. 

"Mencatat dukungan Turki untuk inisiatif Ukraina #GrainfromUkraine. Juga membahas pekerjaan lebih lanjut & kemungkinan perluasan koridor biji-bijian," katanya di Twitter. 

Sebelumnya Erdogan juga mengadakan panggilan telepon dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin untuk membahas masalah bilateral, energi, perang melawan terorisme, dan kesepakatan biji-bijian. Turki telah berulang kali meminta Kiev dan Moskow untuk mengakhiri perang melalui negosiasi. [republika.co.id]     

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda