kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Peringatan Sekjen PBB: Dunia Menghadapi Zaman Kekacauan

Peringatan Sekjen PBB: Dunia Menghadapi Zaman Kekacauan

Jum`at, 09 Februari 2024 10:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Antonio Guterres (UNSMIL/Dokumentasi)


DIALEKSIS.COM | Dunia - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengemukakan bahwa dunia saat ini menghadapi arah yang menuju "era kekacauan", terutama ketika Dewan Keamanan berjuang mengatasi masalah geopolitik penting dan krisis global yang sedang terjadi.

Dalam pidato tahunannya yang menetapkan prioritasnya untuk tahun 2024 di hadapan Dewan Keamanan di New York, Guterres menyoroti, "Konflik dan peperangan di seluruh dunia membawa dampak yang tidak terduga dan berbahaya bagi warga sipil yang tidak bersalah."

"Bagi jutaan orang yang terperangkap dalam konflik di berbagai belahan dunia, kehidupan mereka menjadi neraka yang mematikan setiap hari, dengan ancaman kelaparan yang mengintai," demikian papar Guterres dalam pertemuan Majelis Umum PBB.

Guterres menekankan bahwa "era kekacauan" ini telah memberikan celah bagi bahaya dan ketidakpastian yang meresap di tengah-tengah Dewan Keamanan PBB yang terbagi akibat perpecahan geopolitik.

Salah satu permasalahan yang memperumit situasi, menurut Guterres, adalah perang Israel di Gaza. Dia menyatakan keprihatinannya terhadap laporan bahwa Israel berencana memusatkan serangan militer di wilayah selatan Gaza, di mana lebih dari satu juta orang mencari perlindungan dari serangan udara dan darat.

"Tindakan semacam itu akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah buruk, dengan konsekuensi regional yang tak terduga," demikian peringatan Guterres.

Sekretaris Jenderal PBB juga mengkritik negara-negara yang terus meningkatkan persenjataan senjata pemusnah massal mereka, suatu tindakan yang diyakini hanya akan memperbesar ketidakamanan global dan meningkatkan ketegangan regional.

"Dalam beberapa dekade terakhir, meskipun upaya untuk mengurangi senjata nuklir telah dilakukan, negara-negara kini bersaing untuk membuat senjata nuklir mereka lebih canggih, lebih tersembunyi, dan lebih akurat," jelasnya.

Guterres menjelaskan bahwa senjata-senjata tersebut dikembangkan tanpa hambatan, menciptakan ancaman baru bagi kemanusiaan, bahkan pada tingkat yang dapat mengancam eksistensi manusia itu sendiri.

"Meskipun Dewan Keamanan telah mengalami perpecahan di masa lalu, disfungsi yang terjadi saat ini jauh lebih dalam dan berbahaya," tandasnya. "Pada masa Perang Dingin, mekanisme yang sudah mapan membantu mengelola hubungan antara negara adidaya. Namun, di dunia multipolar saat ini, mekanisme semacam itu tidak lagi berlaku," lanjutnya.

Sekjen PBB juga menyerukan kepada negara-negara anggota untuk "berdamai dengan planet ini" dengan mengurangi emisi berbahaya dan berupaya menghentikan penggunaan bahan bakar fosil, menekankan bahwa "perang melawan alam" yang sedang dilakukan oleh manusia adalah "perjuangan yang tidak masuk akal".

Di tengah prospek yang suram, Guterres mengajak para pemimpin dunia untuk bersatu dalam 'KTT Masa Depan' yang dijadwalkan akan digelar di New York pada bulan September mendatang.

"Ini adalah kesempatan bagi para pemimpin global untuk membentuk multilateralisme di masa mendatang," tambahnya.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda