kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Pertama Kali, 2 Wanita Muslim Resmi Terpilih Jadi Anggota Kongres AS

Pertama Kali, 2 Wanita Muslim Resmi Terpilih Jadi Anggota Kongres AS

Rabu, 07 November 2018 22:45 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilhan Omar dan Rashida Tlaib (Dok. Michigan House Democrats via Detroit Free Press dan Dok. AFP)

DIALEKSIS.COM | Washington DC - Warga Amerika Serikat (AS) memilih dua wanita muslim menjadi anggota Kongres AS dalam pemilihan umum (pemilu) sela 6 November. Ini menjadi momen pertama kali dalam sejarah AS ketika dua wanita muslim menjadi anggota Kongres AS saat retorika anti-Muslim merajalela.

Seperti dilansir AFP, Rabu (7/11/2018), dua politikus wanita itu adalah Ilhan Omar (36) dan Rashida Tlaib (42), yang sama-sama mewakili Partai Demokrat dalam pemilu sela 6 November.  

Omar yang seorang pengungsi Somalia, dipastikan memenangkan kursi House of Representatives (HOR) -- setara DPR -- untuk salah satu distrik Minnesota. Dia akan menggantikan Keith Ellison, anggota parlemen Demokrat yang juga seorang muslim. 

Perlu diketahui bahwa Ellisson bersama Andre Carson -- anggota parlemen Demokrat untuk wilayah Indiana -- menjadi dua pria muslim pertama yang menjadi anggota Kongres AS.

Sedangkan Tlaib yang seorang pekerja sosial, dipastikan memenangkan kursi House atau HOR di salah satu distrik di Detroit, Michigan. Tlaib yang merupakan anak imigran Palestina ini tidak menghadapi perlawanan dari kandidat Republikan dalam pemilu sela ini.  

Pada Agustus lalu, Tlaib hampir dipastikan menduduki kursi House untuk salah satu distrik Michigan setelah memenangkan pemilihan pendahuluan. Tlaib mengalahkan lima kandidat Partai Demokrat lainnya dalam pemilihan pendahuluan itu.

Kedua wanita muslim ini akan menambah jumlah total politikus muslim di House menjadi tiga orang. Anggota parlemen Andree Carson, yang seorang muslim dan keturunan Afrika-Amerika, juga dipastikan mempertahankan kursi House untuk salah satu distrik Indiana.

Terpilihnya Omar dan Tlaib dalam pemilu sela ini sungguh bertolak belakang dengan meningkatkan sentimen anti-Islam di AS. Council on American-Islamic Relations (CAIR) melaporkan peningkatan 21 persen dalam kejahatan kebencian anti-Islam dalam enam bulan pertama tahun 2018.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda