kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Pidato Trump Di PBB: Melabel Rezim Iran Sebagai Kediktatoran Korup

Pidato Trump Di PBB: Melabel Rezim Iran Sebagai Kediktatoran Korup

Rabu, 26 September 2018 12:36 WIB

Font: Ukuran: - +


Foto: Reuters

DIALEKSIS.COM | New York - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengecam Iran sebagai kediktatoran korup yang menjarah rakyatnya untuk membayar agresi di luar negeri. Ia menggunakan pidatonya pada Majelis Umum PBB untuk mengancam lebih banyak sanksi terhadap Teheran.

"Para pemimpin Iran menabur kekacauan, kematian dan kehancuran," kata Trump dalam pertemuan tahunan itu. "Mereka tidak menghormati tetangga atau perbatasan mereka atau hak negara yang berdaulat."

Pidato Trump di PBB ditujukan pada Iran yang dituduh AS menyimpan ambisi nuklir dan menimbulkan ketidakstabilan di Timur Tengah, dengan mendukung kelompok-kelompok militan di Suriah, Libanon dan Yaman.

Sebagian dari 35 menit ceramahnya, juga pembelaan terhadap kebijakan Amerika yang menempatkan kepentingan AS menuju globalisme, sebuah pesan yang disambut dengan senyap.

Selain memperingati Iran, Trump juga mengkritik Tiongkok atas praktik perdagangannya tetapi tidak menyebutkan campur tangan Rusia di Suriah atau ikut campur dalam pemilihan AS.

Trump juga mengatakan kepada hadirin bahwa ia telah mencapai lebih dari capaian hampir semua presiden AS sebelumnya.

Ucapan itu menyebabkan beberapa gumaman dan tawa di antara hadirin, yang membuat Trump sedikit terkejut. "Saya tidak mengharapkan reaksi itu, tetapi itu tidak apa-apa," katanya.

Trump, yang mengatakan dalam sebuah posting Twitter pada Selasa pagi bahwa ia telah pupus harapan untuk bertemu dengan Presiden Iran Hassan Rouhani ketika keduanya berada di New York. Ia mengatakan akan mempertahankan tekanan ekonomi pada Teheran sebagai upaya paksa untuk merubah perilaku politik Iran.

Pada bulan Mei, ia menarik AS dari kesepakatan internasional 2015 untuk mengekang program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi. Washington dan Teheran semakin berselisih sejak Mei.

"Sanksi tambahan akan dilanjutkan pada 5 November dan lebih banyak lagi sanksi yang menyusul dan kami bekerja dengan negara-negara yang mengimpor minyak mentah Iran untuk memotong pembelian mereka secara mendasar," kata Trump.

Dia mengatakan AS akan membantu menciptakan aliansi strategis regional antara negara-negara Teluk dan Yordania dan Mesir, sebuah inisiatif yang dianggap sebagai benteng melawan Iran.

Trump membandingkan hubungan AS dengan Iran sama halnya dengan apa yang disebutnya memperbaiki hubungan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, yang ditemui Trump di Singapura pada Juni sebagai bagian dari upaya untuk membuat Pyongyang melepaskan senjata nuklirnya.

Dalam pidatonya tahun lalu, Trump menghina Kim sebagai "manusia roket" yang bertekad menghancurkan dengan nuklir. Pada hari Selasa, Trump memuji Kim karena menghentikan uji coba nuklir dan rudal, melepaskan orang Amerika yang ditahan dan mengembalikan beberapa sisa-sisa tentara AS yang tewas dalam Perang Korea 1950-an. (reuters)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda