kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Presiden Hungaria Mundur, Buntut Pengampunan Kasus Pelecehan Seksual

Presiden Hungaria Mundur, Buntut Pengampunan Kasus Pelecehan Seksual

Senin, 12 Februari 2024 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Katalin Novak, presiden perempuan pertama Hungaria yang menjabat sejak tanggal 10 Mei 2022 itu mengakui kesalahannya dan mengundurkan diri dari jabatan presiden dalam sebuah video berdurasi 1 menit 14 detik yang dilansir dari Aljazeera. [Foto: tangkapan layar video dari Aljazeera.com]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Presiden Hungaria Katalin Novak akhirnya tunduk pada tekanan publik untuk mengundurkan diri setelah terungkap bahwa ia memaafkan wakil direktur pada sekolah negeri yang dihukum karena menutupi pelecehan seksual terhadap anak-anak di sekolah tersebut.

Tentu saja, kasus itu menjadi skandal besar bagi Partai Perdana Menteri Victor Orban yang bangga dengan nilai-nilai kekeluargaan yang konservatif.

Presiden perempuan pertama Hungaria yang menjabat sejak tanggal 10 Mei 2022 itu mengakui kesalahannya dalam sebuah video berdurasi 1 menit 14 detik yang dilansir dari Aljazeera.

"Sebagai kepala negara, saya menyampaikan pidato terakhir kali pada hari ini, saya mengundurkan diri dari jabatan presiden," ucap Novak dalam video tersebut pada Sabtu (10/2/2024).

Dalam video itu, dirinya menerangkan bahwa pada bulan April tahun lalu telah mendukung grasi atau pengampunan untuk kasus pelecehan seksual, karena ia berkeyakinan terpidana tidak menyalahgunakan kerentanan anak-anak yang dipercayakan kepada terpidana.

"Saya melakukan kesalahan, karena keputusan untuk memaafkan dan kurangnya justifikasi, cenderung menimbulkan keraguan tentang zero toleransi terhadap pedofilia," ucapnya.

"Saya tidak akan pernah memaafkan seseorang yang menurut saya melakukan pelecehan fisik atau mental terhadap anak-anak. Saya minta maaf kepada mereka yang telah tersakiti dan kepada semua korban yang mungkin merasa saya tidak membela mereka," ucapnya di akhir video. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda