kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Presiden Sri Lanka Dikabarkan Lari ke LN Saat Rumah Didatangi Massa

Presiden Sri Lanka Dikabarkan Lari ke LN Saat Rumah Didatangi Massa

Selasa, 12 Juli 2022 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

(Foto: Lakruwan WANNIARACHCHI / AFP)


DIALEKSIS.COM | Dunia - Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa, dikabarkan berupaya kabur ke luar negeri setelah mengungsi ke sebuah pangkalan angkatan udara yang berada dekat dengan bandara internasional utama negara itu, Senin (11/7).

Rajapaksa kabur mengungsi usai rumahnya digeruduk ribuan massa yang mendesak ia mundur pada akhir pekan lalu imbas krisis ekonomi yang memburuk di negara bangkrut itu.

Seorang pejabat kementerian pertahanan mengatakan Rajapaksa sempat mengungsi ke fasilitas angkatan laut di timur laut Sri Lanka. Namun, Rajapaksa kemudian dibawa ke pangkalan udara Katunayake yang berbatasan dengan bandara internasional utama negara itu.

"Dia [Rajapaksa] dan rombongannya diterbangkan kembali ke Kolombo dengan dua helikopter Bell 412," kata pejabat itu.

Informasi ini muncul kala beberapa media lokal mengatakan Rajapaksa berupaya terbang ke Dubai pada Senin (11/7).

Meski demikian, beberapa pejabat bandara menyampaikan empat pesawat komersial yang menuju negara Timur Tengah terbang tanpa membawa Rajapaksa.

Rajapaksa mengaku tak akan meninggalkan Sri Lanka menggunakan fasilitas publik, kata beberapa pejabat bandara. Petugas imigrasi bahkan menolak ke ruangan VIP untuk memberikan cap ke paspor Rajapaksa.

Sebuah sumber militer mengatakan Rajapaksa, yang tetap menjadi panglima angkatan bersenjata, memiliki pilihan untuk bepergian dengan pesawat angkatan udara.

Sementara itu, kantor kepresidenan Sri Lanka masih belum memberikan kabar resmi mengenai keberadaan Rajapaksa.

Walaupun demikian, seorang sumber militer mengatakan Rajapaksa masih dapat kabur menggunakan pesawat angkatan udara, mengingat ia merupakan panglima tertinggi angkatan bersenjata Sri Lanka.

Sri Lanka sendiri dilanda kekacauan setelah kerumunan massa menyerbu rumah presiden dan perdana menteri negara itu pada Sabtu (9/7). Serbuan itu dilakukan karena masyarakat marah atas krisis Sri Lanka yang semakin parah.

Melihat gerombolan massa yang menyasar rumah Rajapaksa, pemimpin Sri Lanka tersebut diungsikan dan meninggalkan uang senilai US$50.000 atau setara Rp749 juta di rumahnya.

Beberapa pejabat juga menyampaikan Rajapaksa meninggalkan satu tas berisikan dokumen di rumahnya, seperti dikutip AFP.

Sementara itu, demonstrasi tersebut membuat Rajapaksa setuju untuk mengundurkan diri pada Rabu (13/7).

Jika Rajapaksa benar-benar mengundurkan diri, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe digadang bakal menjabat sebagai presiden negara itu. Namun, Wickremesinghe sempat menyampaikan ia juga ingin mengundurkan diri [cnnindonesia.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda