kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Pria yang Menyerang Khatib Jumat Masjidil Haram Mengaku sebagai Imam Mahdi

Pria yang Menyerang Khatib Jumat Masjidil Haram Mengaku sebagai Imam Mahdi

Senin, 24 Mei 2021 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Riyadh - Penyelidikan awal otoritas Arab Saudi mengungkapkan bahwa seorang pria yang menyerang khatib Salat Jumat di Masjidil Haram, Mekah, merupakan seorang warga Saudi yang mengklaim dirinya 'Mahdi'. Kepolisian Mekah masih menyelidiki motif di balik percobaan penyerangan itu.

Seperti dilansir ArabNews dan Gulf News, Senin (24/5/2021), identitas pria itu tidak diungkap ke publik, dengan media lokal Al-Watan menyebutnya sebagai warga Saudi yang berusia 40 tahun.

Dalam insiden yang terjadi Jumat (21/5) lalu, seorang pria yang memakai ihram terekam kamera berlari sambil membawa tongkat mendekati mimbar yang digunakan Syeikh Bandar Al Baleelah -- salah satu imam Masjidil Haram -- yang menyampaikan khotbah Salat Jumat. Pria itu diamankan petugas keamanan sebelum berhasil naik ke atas mimbar.

Kepolisian Mekah menahan pria itu usai percobaan penyerangan tersebut. Menurut laporan media-media lokal Saudi, kantor penuntutan publik telah meluncurkan penyelidikan untuk mencari tahu motif pria tersebut.

Di tengah penyelidikan, kepolisian setempat mengungkapkan bahwa pria itu mengklaim sebagai 'Mahdi yang ditunggu'.

Dilaporkan juga bahwa pria itu akan menjalani pemeriksaan medis untuk mengetahui kesehatan mentalnya.

Percobaan serangan ini tidak memicu korban luka-luka. Syeikh Baleelah melanjutkan khotbahnya setelah pria itu diamankan petugas dan dibawa keluar Masjidil Haram.

Seorang petugas keamanan bernama Mohammed Al-Zahrani yang dengan cepat menyergap pria itu dan menggagalkan serangan ini, dipuji publik sebagai 'pahlawan'. Publik Saudi banyak mengucapkan terima kasih pada Al-Zahrani via media sosial.[Detik]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda