kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / RI-China Sepakati Kerja Sama Ekonomi Biru

RI-China Sepakati Kerja Sama Ekonomi Biru

Minggu, 10 November 2024 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Perdagangan China Wang Wentao.


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Menteri Perdagangan China Wang Wentao terkait kerja sama di bidang Ekonomi Biru. Penandatanganan MoU ini berlangsung pada Sabtu, 9 November 2024, dan disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto serta Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan bilateral di Great Hall of the People, Beijing.

“Kesepakatan ini menegaskan komitmen kuat kedua negara untuk berkolaborasi di bidang Ekonomi Biru,” kata Airlangga dalam keterangannya, Minggu, 10 November 2024.

Airlangga menambahkan, kerja sama ini sangat penting bagi Indonesia sebagai negara kepulauan, serta bagi China yang memiliki teknologi kelautan canggih. “Kerja sama ini meliputi industri pembuatan dan pembangunan kapal, biofarmasi laut, serta pariwisata kelautan. China merupakan salah satu negara asal wisatawan terbesar bagi Indonesia,” ujarnya.

MoU ini mencakup berbagai sektor dalam Ekonomi Biru, termasuk pemanfaatan energi laut terbarukan, pengelolaan perikanan dan akuakultur, pariwisata maritim, inovasi, dan kolaborasi dalam industri kelautan.

Beberapa sektor yang akan dikembangkan antara lain hilirisasi produk kelautan seperti pengolahan makanan laut dan biofarmasi kelautan, kerja sama industri pembuatan dan perbaikan kapal, transportasi laut, serta pembangunan dermaga dan pelabuhan. Selain itu, kerja sama ini juga menjadi landasan untuk pengembangan sektor pariwisata dan layanan rekreasi bahari, serta sumber energi bersih seperti fotovoltaik, tenaga angin, tenaga pasang surut, dan jaringan transmisi antar pulau.

"Implementasi kerja sama dalam MoU ini diharapkan akan meningkatkan nilai tambah yang dihasilkan dari produk dan jasa sektor kelautan Indonesia," ujar Airlangga.

Airlangga menjelaskan, laut sebagai bagian terbesar dari wilayah Indonesia memiliki potensi luas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor kelautan ini akan menjadi bagian strategis dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, seperti yang ditetapkan Presiden Prabowo.

Selain itu, melalui MoU ini, kedua negara juga bersepakat mempercepat transisi menuju ekonomi hijau rendah emisi dengan meningkatkan investasi dalam teknologi hijau dan mendorong inovasi di bidang teknologi kelautan, green carbon, dan upaya rendah emisi.

Presiden Prabowo bersama beberapa menteri kabinetnya saat ini tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Beijing, China, yang berlangsung sejak 8 hingga 11 November 2024.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda