kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Robot Pengantar Makanan Makin Populer di AS

Robot Pengantar Makanan Makin Populer di AS

Sabtu, 13 November 2021 22:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Robot Pengantar Makanan. [Foto: New York Times]



DIALEKSIS.COM | AS - Jasa pengiriman makanan dengan robot bukan lagi cerita fiksi ilmiah. Ratusan robot kecil kini menjelajahi kampus-kampus di Amerika untuk mengantarkan pesanan makanan kepada para mahasiswa dan staf universitas.

Sementara robot sedang diuji dalam jumlah terbatas sebelum virus corona menyerang, perusahaan pembuatnya mengatakan kekurangan tenaga kerja terkait pandemi dan preferensi yang berkembang untuk pengiriman tanpa kontak langsung telah sangat mempercepat popularitasnya.

Patrick Sheck, mahasiswa di Universitas Bowling Green di Ohio, adalah pengguna rutin jasa itu.

“Mahasiswa menyukai robot-robot itu yang sekarang menjadi bagian keluarga Bowling Green. Robot-robot itu dikenal di seluruh kampus, dan berbaur dengan baik dengan populasi mahasiswa," katanya.

Erik Gordon, profesor bisnis di Universitas Michigan mengatakan mengapa jasa robot itu semakin populer di kampus-kampus Amerika.

“Tampaknya kita akan ekspansi bisnis ini dengan cepat, dan ekspansi itu dipercepat, satu oleh Covid-19, dan dua, oleh kekurangan tenaga kerja," kata Gordon.

Perusahaan pemilik robot-robot itu, Starship Technologies, mengatakan belum lama ini telah menyelesaikan pengiriman makanan yang ke-2 juta. Perusahaan ini memiliki lebih dari 1.000 robot dalam armadanya, naik dari hanya 250 pada tahun 2019. Ratusan lagi akan segera dikerahkan, seperti disampaikan oleh Frank Comery dari perusahaan itu.

“Ini benar-benar berubah dari hanya hal yang menyenangkan menjadi layanan yang benar-benar lebih penting, dan para mahasiswa menyukainya," katanya.

Mereka mengirimkan makanan di 20 kampus di Amerika, dan 25 kampus lainnya akan segera ditambahkan. Mereka juga beroperasi di trotoar di Milton Keynes, Inggris; Modesto, California; dan negara asal perusahaan itu di Tallin, Estonia.

Desain robot bervariasi, sebagian memiliki empat roda dan sebagian lainnya memiliki enam roda. Robot-robot itu menggunakan kamera, sensor, GPS, dan terkadang pemindai laser untuk menavigasi trotoar dan bahkan menyeberang jalan secara mandiri.

Karena menggunakan tenaga listrik, robot-robot itu harus mengisi ulang tenaganya secara teratur. Kekurangan lain, robot-robot itu berjalan lambat dan umumnya berada dalam radius kecil yang telah dipetakan sebelumnya.

Universitas Bowling Green dan Starship Technologies mengenakan biaya $1,99 (sekitar Rp 28.500,-) ditambah biaya servis untuk setiap pengiriman makanan dengan robot. [VoA Ind]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda