DIALEKSIS.COM | Dunia - Hujan salju lebat di Korea Selatan telah mengganggu penerbangan dan feri serta menewaskan sedikitnya tiga orang.

Negara itu bergulat dengan rekor salju hari kedua pada hari Kamis (28/11/2024), dengan pihak berwenang melaporkan bahwa tiga orang tewas di Provinsi Gyeonggi, tempat ibu kota, Seoul, berada.

Satu orang tewas ketika jaring latihan golf yang penuh dengan salju runtuh di kota Pyeongtaek, sementara yang lain tertimpa pohon tumbang di Kota Yongin, menurut kantor berita Yonhap.

Pada Rabu malam, polisi melaporkan bahwa 11 orang terluka dalam kecelakaan beruntun yang melibatkan 53 kendaraan di jalan raya di pusat kota Wonju di Provinsi Gangwon di bagian timur negara itu. Tidak jelas apakah kecelakaan itu menyebabkan kematian.

Pada hari Kamis, salju setinggi 40 cm (15,7 inci) menumpuk di beberapa bagian Seoul hingga pukul 11 ​​pagi (02:00 GMT), kata Kementerian Dalam Negeri, seraya menambahkan bahwa 156 penerbangan dibatalkan dan 104 layanan feri terganggu.

Penumpang di bandara utama Seoul, Incheon, menghadapi penundaan rata-rata dua jam pada hari Kamis, dengan 14 persen penerbangan ditunda dan 15 persen dibatalkan, situs web pelacakan pesawat Flightradar24 menunjukkan.

Hari kedua salju mendorong pemerintah kota untuk mengerahkan 11.000 personel dan 20.000 peralatan untuk operasi pemindahan salju di ibu kota.

Sekolah-sekolah di Gyeonggi menerima izin untuk tutup pada hari Kamis jika diperlukan, kata otoritas provinsi.

Seoul pada hari Rabu mencatat hujan salju November terberatnya sejak pencatatan dimulai lebih dari satu abad yang lalu, menurut badan cuaca negara itu.

Otoritas melaporkan 131 pemadaman listrik sementara, dengan 46 dipulihkan pada akhir hari Rabu.

Salju November yang luar biasa lebat telah dikaitkan dengan suhu air laut yang lebih hangat dari biasanya di sebelah barat Semenanjung Korea yang menghadapi arus udara dingin.

Korea Utara yang bertetangga juga telah menerima lebih dari 10 cm (4 inci) salju di beberapa daerah antara hari Selasa dan Rabu, menurut penyiar pemerintah Korean Central Television. [Aljazeera]