kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Sebuah Kapal Wisata Tenggelam di Laut Merah, 16 Orang Masih Hilang

Sebuah Kapal Wisata Tenggelam di Laut Merah, 16 Orang Masih Hilang

Selasa, 26 November 2024 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Petugas medis menunggu di dekat lokasi kejadian, sementara upaya pencarian korban The Sea Story terus berlanjut. [Foto: EPA]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Pihak berwenang Mesir mengatakan 16 orang hilang, termasuk warga negara asing, dan 28 orang telah diselamatkan setelah sebuah kapal wisata tenggelam di Laut Merah.

Dua dari mereka yang hilang adalah warga negara Inggris, menurut informasi BBC. Finlandia telah mengonfirmasi bahwa salah satu warga negaranya tidak diketahui keberadaannya, sementara pihak berwenang mengatakan empat warga negara Mesir juga hilang.

Kapal dengan 44 orang di dalamnya - termasuk 13 awak - mengirimkan sinyal marabahaya pada pukul 05:30 (03:30 GMT), menurut gubernur provinsi Laut Merah.

Pihak berwenang belum menyebutkan kemungkinan penyebab insiden tersebut, tetapi beberapa laporan dari orang-orang di dalamnya menyebutkan bahwa gelombang menghantam kapal dan menyebabkannya terbalik. Prakirawan cuaca telah memperingatkan terhadap aktivitas laut pada hari Minggu dan Senin.

Kapal The Sea Story meninggalkan pelabuhan dekat Marsa Alam pada hari Minggu (24/11/2024) untuk perjalanan menyelam selama lima hari, menurut para pejabat.

Gubernur Laut Merah Mayjen Amr Hanafi mengatakan para korban ditemukan di daerah Wadi el-Gemal, sebelah selatan Marsa Alam, dan mereka menerima perawatan medis yang diperlukan.

Ia menambahkan kapal perang Angkatan Laut Mesir El Fateh dan pesawat militer tengah mengintensifkan upaya mereka untuk menemukan korban yang hilang, dengan tim penyelamat bekerja sepanjang waktu.

Pada hari Sabtu, Otoritas Meteorologi Mesir memperkirakan adanya turbulensi di Laut Tengah dan Laut Merah akibat cuaca. Kecepatan angin berkisar antara 37-43 mph (60-70 km/jam), dan tinggi gelombang mencapai tiga hingga empat meter (10-13 kaki).

Menurut dewan lokal di Marsa Alam, seluruh awak Sea Story adalah warga negara Mesir dan wisatawan yang ada di dalamnya termasuk lima warga negara Spanyol, empat warga negara Inggris, empat warga negara Jerman, dan dua warga negara AS.

Tidak jelas siapa saja yang termasuk di antara mereka yang diselamatkan dan siapa saja yang masih hilang, tetapi laporan terbaru dari gubernur Laut Merah mengatakan empat warga negara Mesir masih belum diketahui keberadaannya.

Kementerian luar negeri Finlandia mengonfirmasi kepada kantor berita AFP bahwa salah satu warga negaranya juga termasuk di antara yang hilang.

Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan mereka telah menghubungi pihak berwenang, dan memberikan "dukungan kepada sejumlah warga negara Inggris dan keluarga mereka setelah sebuah insiden di Mesir".

Kedutaan Besar Tiongkok di Mesir mengonfirmasi dua warga negaranya "dalam keadaan sehat" setelah diselamatkan, menurut media pemerintah mereka, sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita AFP.

Sementara itu, juru bicara kementerian luar negeri Polandia Pawel Wronski, mengatakan kepada kantor berita pemerintah Polandia PAP bahwa pihak berwenang memiliki informasi bahwa dua warga negara Polandia mungkin berada di atas kapal tersebut.

Laporan sebelumnya dari otoritas Mesir mengatakan ada 45 orang di Sea Story ketika tenggelam - 14 awak dan 31 wisatawan.

Marsa Alam adalah tujuan wisata populer di pantai Laut Merah selatan Mesir dan dikelilingi oleh tempat menyelam, termasuk terumbu karang yang terkenal.

Kegubernuran Laut Merah mengatakan perahu itu dimiliki oleh warga negara Mesir, dan telah menerima sertifikat validitas satu tahun pada bulan Maret 2024 ketika diperiksa oleh keselamatan maritim.

Hanafi mengatakan tidak ada kesalahan teknis pada saat kejadian, seraya menambahkan bahwa laporan dari para penyintas mengatakan kapal terbalik setelah dihantam gelombang besar, yang semuanya memakan waktu lima hingga tujuh menit.

Ia juga mengunjungi Marsa Alam untuk melihat orang-orang yang diselamatkan, dan mengatakan mereka semua dalam keadaan sehat, dan tidak ada yang perlu dirawat di rumah sakit. Para penumpang diterima di sebuah hotel turis di daerah tersebut, tambahnya.

Belum ada komentar langsung dari pemilik dan operator Sea Story yang berkantor pusat di Mesir, Dive Pro Liveaboard.

Namun situs webnya mengatakan kapal itu dibangun pada tahun 2022 dan panjangnya 44m (144 kaki). Kapal itu memiliki empat dek dan 18 kabin yang dapat menampung hingga 36 penumpang.

Tahun lalu, tiga warga Inggris tewas di lepas pantai Marsa Alam setelah kapal selam mereka terbakar. [bbc]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda