kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Sekjen PBB: Perang Rusia-Ukraina, Peringatan untuk Perbaikan Sistem Energi Global

Sekjen PBB: Perang Rusia-Ukraina, Peringatan untuk Perbaikan Sistem Energi Global

Rabu, 18 Mei 2022 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menghadiri konferensi pers di Wina, Austria, pada 11 Mei 2022. [Foto: Lisa Leutner/Reuters]


DIALEKSIS.COM | New York - Sekretaris Jenderal PBB António Guterres telah mengumumkan rencana untuk mempercepat peralihan dunia ke energi terbarukan, dengan mengatakan bahwa perang di Ukraina adalah peringatan bagi dunia untuk membuang bahan bakar fosil.

Berbicara pada peluncuran laporanGlobal Climate 2021 dari Organisasi Meteorologi Dunia, Guterres menggambarkan temuan itu sebagai "kegagalan umat manusia untuk mengatasi gangguan iklim."

“Sistem energi global rusak dan membawa kita semakin dekat ke bencana iklim. Bahan bakar fosiladalah jalan buntu, baik lingkungan maupun ekonomi," katanya, mengutip CNN, Rabu (18/5/2022).

“Perang di Ukraina dan efek langsungnya pada harga energi adalah peringatan lain. Satu-satunya masa depan yang berkelanjutan adalah yang terbarukan. Kita harus mengakhiri polusi bahan bakar fosil dan mempercepat transisi energi terbarukan, sebelum kita membakar satu-satunya rumah kita,” ucapnya lebih lanjut. 

“waktunya hampir habis," tegas Guterres. Ia juga telah menyusun lima rencana untuk energi terbarukan.

Pertama, teknologi energi terbarukan, seperti penyimpanan baterai, diperlakukan sebagai “barang publik global yang esensial dan tersedia secara bebas.” 

Dia menyerukan koalisi global pada penyimpanan baterai untuk mempercepat inovasi dan penyebaran, didorong oleh pemerintah dan menyatukan perusahaan teknologi, produsen dan pemodal.

Kedua, untuk mengamankan, meningkatkan dan mendiversifikasi pasokan komponen penting dan bahan baku untuk teknologi energi terbarukan.

Ketiga, pemerintah harus membangun kerangka kerja dan mereformasi birokrasi untuk menyamakan kedudukan untuk energi terbarukan.

Keempat, pemerintah harus mengalihkan subsidi dari bahan bakar fosil untuk melindungi masyarakat dan masyarakat miskin dan paling rentan.

Dan Kelima, investasi swasta dan publik dalam energi terbarukan harus tiga kali lipat menjadi setidaknya $4 triliun dolar setahun. [CNN]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda