kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Sempat Terjebak di Bandara, 92 WNI Pulang dari Hong Kong

Sempat Terjebak di Bandara, 92 WNI Pulang dari Hong Kong

Rabu, 14 Agustus 2019 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Aksi demonstrasi di Bandara Hongkong. [FOTO: Reuters]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sebanyak 92 warga negara Indonesia (WNI) yang sempat terjebak di dalam bandara Hong Kong akibat demonstrasi sejak awal pekan ini sudah kembali tanah airnya.

"92 WNI terdampak situasi bandara Hong Kong telah kembali ke tanah air," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, melalui akun Twitter resminya, seperti dikutip CNN Indonesia, Rabu (14/8/2019) malam.

Selain 92 orang tersebut, 9 WNI lainnya juga akan terbang dari Hong Kong menuju Indonesia pada Kamis (15/8/2019) dini hari.

Sementara itu, Konsulat Jenderal RI di Hong Kong juga membuka gerai bantuan di bandara bagi WNI yang terkena imbas situasi.

"KJRI Hong Kong buka Help Desk di Bandara International Hong Kong (Hall A Area Kedatangan Terminal 1) untuk bantu WNI terdampak situasi Bandara Hong Kong. Dengan nomor hotline khusus di Bandara +852 6894 2799," tutur Retno.

Kemlu dan KJRI Hong Kong masih terus memantau situasi keamanan WNI di Hong Kong. Sebelumnya, mereka mengimbau agar WNI tidak bepergian ke Hong Kong jika tidak mendesak.

Hong Kong memang sedang bergolak akibat rentetan demonstrasi anti-RUU ekstradisi yang kerap berujung ricuh sejak Juni lalu.

Tak cukup berdemo di gedung-gedung pemerintahan, para pengunjuk rasa menyerbu bandara Hong Kong sejak Kamis pekan lalu. 

Demonstrasi di bandara semakin tidak kondusif pada awal pekan ini hingga memaksa otoritas membatalkan seluruh penerbangan dari dan menuju Hong Kong pada Senin (12/8).

Meski sempat mereda, para pedemo kembali menggelar protes pada Selasa siang hingga membuat otoritas lagi-lagi harus menangguhkan seluruh penerbangan keberangkatan dari bandara Hong Kong.

Otoritas bandara mulai membuka kembali penerbangan keberangkatan pada Rabu pagi, setelah ribuan demonstran meninggalkan tempat itu dini hari tadi.(me/CNNIndonesia)

Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda