kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Siapa Lebih Kaya, Keluarga Raja Salman atau Bill Gates?

Siapa Lebih Kaya, Keluarga Raja Salman atau Bill Gates?

Minggu, 14 Maret 2021 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Siapa tak kenal Raja Arab Saudi Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud dan Pendiri Microsoft Bill Gates? Keduanya sama-sama tenar dan kaya raya berkat perusahaan masing-masing. Raja Salman dan keluarganya kaya karena menguasai perusahaan negara minyak Saudi Aramco, sedangkan Bill Gates kaya raya berkat Microsoft.

Nilai kedua perusahaan itu sama-sama yang terbesar di dunia. Dari daftar Forbes, Saudi Aramco menempati posisi ke-5 dengan nilai pasar terbesar di dunia, sedangkan Microsoft berada di posisi ke-13 dari daftar itu. Bila dibandingkan, sebenarnya siapa sih yang lebih keluarga Raja Salman atau Bill Gates ya?

Dari laporan The Richest, kekayaan keluarga Raja Arab Saudi kini mencapai US$ 1,5 triliun setara Rp 21.000 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Tapi perlu diingat, nilai itu merupakan harta keluarga alias bukan perorangan. Jumlah itu bahkan melebihi kekayaan keluarga kerajaan Inggris yang senilai US$ 88 miliar setara Rp 1.232 triliun.

Sumber kekayaan keluarga Raja Salman tadi salah satunya dari Saudi Aramco. Perusahaan itu memiliki cadangan minyak mentah terbanyak kedua dan penghasil minyak harian terbesar di dunia.

Dikutip dari Forbes, kapitalisasi Saudi Aramco terakhir tercatat mencapai US$ 1,7 triliun, bernilai US$ 1.684,8 miliar dan mampu, dengan 69.867 karyawan.

Sedangkan, Bill Gates yang berada di urutan orang kedua terkaya di dunia tercatat memiliki total kekayaan US$ 126,5 miliar setara Rp 1.771 triliun. Kekayaan Bill Gates bertambah sekitar US$ 280 juta atau 0,22% dibanding tahun sebelumnya. Kekayaan Bill Gates bersumber salah satunya dari Microsoft.

Kapitalisasi pasar Microsoft sebenarnya tak jauh berbeda dari Saudi Aramco bahkan lebih tinggi dari perusahaan minyak itu yaitu mencapai US$ 1,78 triliun. Akan tetapi, untuk nilai pasarnya masih jauh di bawah Saudi Aramco yakni hanya sebesar US$ 1.359 miliar dengan 144.000 karyawan.[Detik]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda