kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Singapura Larang Masuk Orang dari India

Singapura Larang Masuk Orang dari India

Jum`at, 23 April 2021 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Singapura akan melarang masuk orang yang dalam 14 hari belakangan memiliki riwayat perjalanan ke India, negara yang kini sedang dilanda gelombang kedua pandemi Covid-19.

Sebagaimana dilansir Reuters, Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan bahwa kebijakan ini akan berlaku mulai Jumat (23/4) pukul 23.59 waktu setempat bagi seluruh pemegang visa, baik jangka panjang maupun pendek.

The Straits Times melaporkan bahwa orang yang punya riwayat perjalanan ke India dan kini sudah di Singapura dan belum melewati masa karantina 14 hari juga diminta untuk melanjutkan isolasi.

Pemerintah Singapura meminta mereka untuk melanjutkan isolasi di fasilitas yang sudah ditunjuk, bukan di tempat tinggal.

Saat ini, Singapura juga sedang menyelidiki kasus Covid-19 di salah satu asrama pekerja migran di mana 17 orang yang sudah sembuh dari Covid-19 ternyata kembali terinfeksi virus corona.

Pihak berwenang Singapura saat ini sudah mengarantina lebih dari 1.100 penghuni asrama migran tersebut.

Pemerintah Singapura mengatakan bahwa pembatasan perjalanan dengan India akan membantu menekan potensi kasus di asrama. Pasalnya, pekerja migran di asrama itu kebanyakan datang dari India.

Hingga kini, Singapura mencatat total kasus Covid-19 mencapai 60.880 dengan angka kematian 30 jiwa sejak pandemi berlangsung.

Sementara itu, India sendiri sedang dilanda gelombang kedua pandemi Covid-19 dengan kasus harian menembus rekor dunia.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan India, lonjakan kasus di negara itu dalam sehari mencapai 314.835 kasus.

Dengan lonjakan ini, total kasus corona di India per Kamis (22/4) mencapai 15,93 juta dengan angka kematian 184.657.

Tak hanya Singapura, Hong Kong juga memperketat aturan imigrasinya. Mereka melarang penerbangan dari tiga negara, salah satunya India.[CNN Indonesia]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda