kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Suhu Laut Memanas, Great Barrier Reef Terancam

Suhu Laut Memanas, Great Barrier Reef Terancam

Kamis, 08 Agustus 2024 15:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Great Barrier Reef. [Foto: nationalgeographic.org]


DIALEKSIS.COM | Dunia - Suhu laut di Great Barrier Reef telah mencapai level tertingginya dalam 400 tahun selama dekade terakhir, kata para peneliti, memperingatkan bahwa ekosistem hidup terbesar di Bumi kemungkinan tidak akan bertahan jika pemanasan global tidak dihentikan.

Studi yang diterbitkan pada hari Kamis (8/8/2024) oleh sekelompok ilmuwan dari seluruh Australia mengatakan suhu di sekitar sistem karang spektakuler sepanjang 2.400 km (1.500 mil) itu paling stabil selama ratusan tahun, tetapi telah menghangat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir akibat dari pengaruh manusia.

Suhu laut di sekitar terumbu karang meningkat setiap tahun sejak 1960 tetapi lebih panas khususnya selama peristiwa pemutihan karang massal baru-baru ini, ketika sebagian besar terumbu karang memutih karena tekanan panas, menurut penelitian dalam jurnal sains Nature.

"Dunia kehilangan salah satu ikonnya," kata Benjamin Henley, seorang akademisi di Universitas Melbourne dan salah satu penulis pendamping penelitian tersebut. "Saya merasa itu benar-benar tragedi. Sulit untuk memahami bagaimana itu bisa terjadi dalam hidup kita. Jadi itu sangat, sangat menyedihkan."

Penulis pendamping Helen McGregor mengatakan dia "sangat khawatir" tentang terumbu karang, menggambarkan peningkatan suhu sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya".

"Ini adalah karang yang telah hidup selama 400 tahun dan ini adalah suhu terhangat yang mereka alami. Ini adalah pohon Redwood di terumbu karang," katanya kepada kantor berita AFP.

Sejak 2016, terumbu karang yang terkenal di dunia ini telah mengalami lima kali pemutihan karang besar-besaran akibat pemanasan suhu, tren mematikan yang terjadi di terumbu karang di seluruh dunia. Peristiwa pemutihan ini terjadi selama lima dari enam tahun terhangat dalam empat abad terakhir, menurut penelitian tersebut.

Ilmuwan melakukan penelitian dengan memanfaatkan data kapal dan satelit serta mengebor karang untuk menganalisis sampel yang membantu mereka memahami perubahan suhu laut sejak tahun 1618.

Suhu mulai meningkat sekitar awal abad ke-20 dan meningkat rata-rata sekitar 0,12 derajat Celsius (0,22 derajat Fahrenheit) selama bulan Januari hingga Maret dari tahun 1960 hingga 2024.

Terumbu karang merupakan rumah bagi berbagai macam kehidupan alam, dengan 600 jenis karang dan 1.625 spesies ikan saja. Terumbu karang juga merupakan anugerah pariwisata yang signifikan bagi Australia, yang menyumbang sekitar $4,2 miliar bagi perekonomian negara tersebut setiap tahun.

Perserikatan Bangsa-Bangsa telah merekomendasikan agar Great Barrier Reef ditambahkan ke dalam daftar situs warisan dunia yang terancam, tetapi Australia telah menolak upaya tersebut karena khawatir dapat merusak daya tarik pariwisata terumbu karang tersebut. [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda