kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Suntik Disinfektan untuk Bunuh Virus Corona, Para Dokter Geram dengan Usulan Trump

Suntik Disinfektan untuk Bunuh Virus Corona, Para Dokter Geram dengan Usulan Trump

Sabtu, 25 April 2020 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. [Foto: Reuters/Jonathan Ernst]


DIALEKSIS.COM | Washington DC - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengusulkan gagasan menarik untuk membunuh virus corona di dalam tubuh pasien terinfeksi. Cara itu ialah dengan menyuntikan disinfektan. Bukankah ini hal berbahaya?

Ada alasan kenapa Donald Trump bisa mengusulkan ide yang belum pernah dicetuskan oleh ahli kesehatan mana pun. Gagasan itu muncul setelah pihak Keamanan Nasional AS mengatakan disinfektan seperti pemutih bisa membunuh virus dalam sekejap.

Tanpa berpikir lebih panjang, Trump langsung mengusulkan untuk menerapkan cara membasmi virus corona menggunakan disinfektan seperti pemutih ke dalam tubuh manusia.

"Saya lihat disinfektan menghancurkannya dalam satu menit. Dan apakah ada cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu dengan menyuntikkannya ke dalam tubuh?” tanya dia.

"Seperti kalian tahu, (virus corona) menuju ke paru-paru, jumlahnya dahsyat ke paru-paru, jadi akan menarik untuk mengeceknya," tambah Trump.

Tentu saja, pernyataan Trump itu menimbulkan kontroversi dan bisa jadi justru pembodohan. Disinfektan seperti pemutih atau antibakteri lainnya mengandung zat berbahaya apabila digunakan dengan cara yang salah.

"Gagasan menginjeksi tipe apa pun produk kebersihan ke dalam tubuh adalah tidak bertanggung jawab dan berbahaya," kata Dr Vin Gupta, ahli paru-paru di AS.

“Justru itu adalah metode umum yang digunakan oleh orang-orang jika mereka ingin membunuh dirinya sendiri," lanjutnya.

Badan pengawas obat Amerika Serikat, Food and Drugs Administration (FDA), bahkan pernah memperingatkan masyarakat agar tidak meminum bahan kimia dalam bentuk disinfektan untuk mencegah virus corona.

Sejak beberapa dekade lalu, cara ini selalu menjadi ilmu hoaks yang dibagikan oknum untuk menyembuhkan penyakit.

Jika seseorang mengkonsumsi disinfektan, hal itu bisa menyebabkan mual, muntah, diare, gejala dehidrasi parah bahkan kematian.

"Sejumlah pemutih atau alkohol isopropil atau segala jenis pembersih rumah tangga biasa tidak boleh untuk dikonsumsi bahkan dalam jumlah kecil. Sejumlah kecil mematikan," kata Gupta.

Selain menyuntikkan disinfektan, Trump juga mengusulkan cara penyinaran tubuh dengan sinar UV untuk membunuh virus corona.

Hal itu diungkap setelah Kepala Divisi Sains dan Teknologi di Department of Homeland Security, Bill Bryant, mempresentasikan riset bahwa virus corona tidak hidup lama di temperatur yang lebih hangat dan lebih lembab.

Trump kemudian menanggapi temuan itu dengan rasa penasaran apakah bisa 'sinar' dipancarkan ke dalam badan manusia untuk melibas COVID-19. Lagi-lagi hal itu menuai kritik dari para ahli kesehatan. Salah satunya diungkap oleh seorang dokter lewat cuitan di Twitter.

“Sebagai seorang dokter, saya tidak akan merekomendasikan penyuntikan disinfektan ke dalam paru-paru atau menggunakan radiasi ultraviolet ke dalam tubuh untuk menyembuhkan COVID-19. Jangan melakukan saran kesehatan dari Donald Trump,” tulis Kashif Mahmood di Twitter.

Gagasan yang diungkap oleh Donald Trump ini dianggap menjadi ancaman bagi publik. Hal itu bisa saja dicoba oleh orang-orang yang merasa takut namun tidak memiliki ilmu pengetahuan yang cukup untuk mempertimbangkan bahayanya.

“Trump ini membahayakan kesehatan publik. Boikot propaganda. Dengarkanlah para pakar. Dan mohon jangan meminum disinfektan," cetus Robert Reich, profesor kebijakan publik di University of California. (Kumparan)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda