kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Taiwan Perkuat Militer dan Persenjataan di Laut China Selatan

Taiwan Perkuat Militer dan Persenjataan di Laut China Selatan

Kamis, 18 Maret 2021 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM |Taipei - Menteri Pertahanan Taiwan yang baru mengungkapkan pihaknya meningkatkan pengerahan militer di perairan Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Disebutkan juga bahwa Amerika Serikat (AS) menyetujui ekspor teknologi sensitif untuk melengkapi armada kapal selam baru Taiwan.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (18/3/2021), China yang mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayahnya, telah meningkatkan aktivitas militer di dekat negara kepulauan tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Hal itu dilakukan dalam upaya menekan Taiwan agar menerima kedaulatan China. Namun Taiwan menegaskan untuk mempertahankan wilayahnya sendiri.

Dalam pernyataan di parlemen Taiwan, Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng yang baru menjabat sejak bulan lalu, mengungkapkan bahwa Taiwan telah meningkatkan personel dan persenjataan di Itu Aba, pulau utama yang diduduki Taiwan di Laut China Selatan.

Itu Aba, yang juga dikenal sebagai Pulau Taiping, merupakan pulau alami terbesar di gugusan kepulauan Spratleys dan dijaga oleh Penjaga Pantai Taiwan.

"Mereka mampu memulai perang," sebut Chiu kepada parlemen Taiwan, saat ditanya salah satu anggota parlemen soal apakah China bisa menyerang Taiwan.

"Tujuan saya adalah agar kita selalu siap setiap waktu," tegasnya.

Chiu juga menuturkan bahwa Taiwan memperkuat posisinya di sana karena 'ekspansionisme' China di wilayah tersebut, meskipun saat ini tidak mempertimbangkan untuk kembali mengerahkan garnisun militer permanen.

China diketahui membangun pulau buatan di Laut China Selatan dan bahkan membangun pangkalan udara di beberapa pulau buatan itu. Selain China dan Taiwan, Laut China Selatan juga diklaim oleh Vietnam, Filipina, Malaysia dan Brunei.

Secara terpisah, Chiu mengungkapkan bahwa AS menyetujui izin ekspor untuk semua peralatan sensitif yang dibutuhkan oleh armada kapal selam Taiwan, yang mulai dibentuk tahun lalu. Dia menambahkan bahwa pembelian senjata dari AS tidak terdampak oleh pemerintahan baru Presiden Joe Biden dan terus berlanjut.[Detik]

Keyword:


Editor :
M. Agam Khalilullah

riset-JSI
Komentar Anda