Kamis, 24 Juli 2025
Beranda / Berita / Dunia / Tarif Baru 15% dan Investasi $550 Miliar Warnai Kesepakatan Dagang AS-Jepang

Tarif Baru 15% dan Investasi $550 Miliar Warnai Kesepakatan Dagang AS-Jepang

Rabu, 23 Juli 2025 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden AS Donald Trump berbicara dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba di Gedung Putih, Washington, DC, pada 7 Februari 2025. [Foto: Evan Vucci/AP]


DIALEKSIS.COM | AS - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan bahwa ia telah mencapai kesepakatan dagang "besar-besaran" dengan Jepang setelah berbulan-bulan negosiasi yang alot.

Berdasarkan kesepakatan yang diumumkan pada hari Selasa (22/7/2025), AS akan mengenakan tarif 15 persen untuk ekspor Jepang dan Jepang akan berinvestasi $550 miliar di AS.

“Kami baru saja menyelesaikan Kesepakatan besar-besaran dengan Jepang, mungkin Kesepakatan terbesar yang pernah dibuat,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya. "Jepang akan berinvestasi sebesar $550 miliar dolar AS ke Amerika Serikat, yang akan menerima 90% dari keuntungannya."

Jepang juga akan membuka diri terhadap ekspor mobil, beras, dan produk pertanian tertentu dari AS, kata Trump, seraya menambahkan bahwa kesepakatan itu akan menciptakan "ratusan ribu lapangan kerja".

Berbicara dalam sebuah resepsi dengan anggota Kongres AS pada Selasa malam, Trump mengatakan kedua belah pihak juga telah sepakat untuk membentuk usaha patungan guna mengeksploitasi gas alam cair di Alaska.

"Ini kesepakatan yang menguntungkan semua pihak. Saya selalu mengatakan ini harus menguntungkan semua pihak," katanya.

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, pada hari Rabu mengatakan kepada para wartawan bahwa ia akan "memeriksa dengan seksama" detail perjanjian tersebut, tetapi ia yakin hal itu demi kepentingan nasional.

Mengonfirmasi laporan media lokal, Ishiba mengatakan tarif AS untuk mobil Jepang akan diturunkan dari tarif 25 persen menjadi 15 persen.

Tarif otomotif Trump, serta bea masuk 50 persen untuk aluminium dan baja, telah menjadi poin penting dalam negosiasi berbulan-bulan antara Washington dan Tokyo.

Jepang, yang hingga saat ini dikenakan tarif dasar 10 persen Trump, menghadapi bea masuk 25 persen untuk sebagian besar ekspor jika Washington dan Tokyo tidak mencapai kesepakatan sebelum batas waktu 1 Agustus.

"Tarif timbal balik yang ditetapkan sebesar 15% (turun dari 25% awal bulan ini) merupakan kabar baik bagi Jepang, tetapi masih dipertanyakan apakah Jepang telah membuat pengecualian untuk tarif Pasal 232 di sektor-sektor utama seperti baja dan semikonduktor," ujar William Chou, wakil direktur Japan Chair di Hudson Institute di Washington, DC, dalam sebuah unggahan di LinkedIn.e.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent memuji kesepakatan ini sebagai "kesepakatan bersejarah".

"Saya senang dapat menegaskan kembali komitmen kami untuk memperdalam aliansi yang telah lama terjalin ini dan membangun babak baru kerja sama AS-Jepang seiring kita memasuki Zaman Keemasan baru di bawah Presiden Trump," kata Bessent di X.

Saham otomotif Jepang melonjak setelah pengumuman Trump, dengan Mazda naik lebih dari 17 persen dan Toyota, Nissan, dan Honda naik antara 8,5 dan 12 persen pada Rabu pagi. Indeks acuan Jepang Nikkei 225, yang melacak pasar saham secara lebih luas, naik hampir 3 persen.

Meskipun detailnya masih sedikit, pengumuman Trump berpotensi menjadi kesepakatan dagang paling signifikan yang pernah diumumkannya sejauh ini, menyusul perjanjian awal dengan Inggris, Indonesia, Vietnam, dan Filipina, serta gencatan senjata perdagangan selama 90 hari dengan Tiongkok.

Jepang, ekonomi terbesar keempat di dunia, merupakan mitra dagang terbesar kelima AS.

AS mengimpor barang-barang Jepang senilai $148,2 miliar pada tahun 2024, sementara Jepang membeli produk-produk AS senilai $79,7 miliar, menurut Biro Sensus AS.

“Ini pertanda bahwa pasar akan menyambut baik tarif 15 persen,” kata Brian Jacobsen, kepala ekonom di Annex Wealth Management yang berbasis di AS. “Setahun yang lalu, tingkat tarif sebesar itu akan sangat mengejutkan. Hari ini, kita bisa bernapas lega.” [Aljazeera]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI