kip lhok
Beranda / Berita / Dunia / Tragedi di Laut Korea: Kapal Penangkap Ikan Terbalik, Semua Orang Bergerak untuk Penyelamatan

Tragedi di Laut Korea: Kapal Penangkap Ikan Terbalik, Semua Orang Bergerak untuk Penyelamatan

Minggu, 10 Maret 2024 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI | Sekretariat Kabinet


DIALEKSIS.COM | Dunia - Kementerian Luar Negeri RI pada hari Sabtu, tanggal 9 Maret 2024, mengonfirmasi penerimaan laporan mendalam dari Pemerintah Korea Selatan tentang tragedi yang menimpa kapal penangkap ikan bernama 2 Haesinho. 

Kapal yang memiliki berat 29 ton itu terbalik di perairan Korea Selatan akibat kecelakaan yang tragis, tepatnya terjadi sekitar 68 kilometer di wilayah selatan Tongyeong, Provinsi Gyeongsang.

Kisah malang ini menelan sembilan nyawa, dimana tujuh di antaranya adalah Anak Buah Kapal (ABK) Warga Negara Indonesia (WNI), sementara dua sisanya adalah ABK warga negara Korea Selatan.

Sampai saat berita ini disampaikan, dilaporkan bahwa dua ABK WNI dan satu ABK Korea Selatan ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri. Meskipun telah mendapat perawatan intensif di RS SAR Tongyeong, ketiganya dinyatakan telah meninggal dunia.

"Dalam upaya pencarian yang berkelanjutan, KBRI Seoul terus berkoordinasi dengan Korean Coast Guard untuk mencari ABK yang masih belum ditemukan," demikian diungkapkan oleh Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI pada tanggal 9 Maret 2024.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI juga tengah melakukan pelacakan terhadap keluarga para ABK WNI, guna memberikan informasi terkait proses pencarian dan hak-hak yang harus dipenuhi bagi para ABK tersebut.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, telah menginstruksikan pihak terkait untuk mengambil langkah terbaik dalam upaya penyelamatan, dengan memobilisasi semua personel dan peralatan yang tersedia, termasuk angkatan laut dan kapal penangkap ikan. Instruksi tersebut disampaikan melalui pernyataan resmi kantornya.

Berita dari kantor berita Yonhap melaporkan bahwa kapal yang terbalik itu berangkat dari pulau Jeju di ujung selatan pada pagi hari Kamis, tanggal 7 Maret 2024, untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan. Sejumlah kapal patroli, kapal angkatan laut, dan pesawat telah dikerahkan untuk bergabung dalam operasi pencarian yang sedang berlangsung.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda