Sabtu, 11 Oktober 2025
Beranda / Berita / Dunia / Trump Desak NATO Depak Spanyol, Madrid Tegaskan Tetap Komit pada Aliansi

Trump Desak NATO Depak Spanyol, Madrid Tegaskan Tetap Komit pada Aliansi

Jum`at, 10 Oktober 2025 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden AS Donald Trump. Foto: AP Photo/Evan Vucci


DIALEKSIS.COM | Internasional - Pemerintah Spanyol bereaksi keras terhadap pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mendesak agar Spanyol dikeluarkan dari keanggotaan Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Trump melontarkan desakan tersebut karena Spanyol menolak menaikkan komitmen anggaran militernya sesuai dengan target baru yang disepakati negara-negara anggota NATO.

Menanggapi pernyataan Trump, pemerintah Spanyol menegaskan tetap berkomitmen penuh terhadap aliansi pertahanan Barat tersebut.

“Spanyol adalah anggota penuh NATO yang berkomitmen. Kami memenuhi target kapasitas sebagaimana negara anggota lainnya, termasuk Amerika Serikat,” ujar sumber resmi dari pemerintah Spanyol, dikutip dari Al Arabiya, Jumat (10/10/2025).

Pernyataan itu muncul setelah Trump menyebut Spanyol “tidak patuh” karena enggan menaikkan kontribusi anggaran militer bagi NATO. Spanyol diketahui merupakan salah satu negara dengan pengeluaran militer paling kecil di antara anggota aliansi itu.

Sebelumnya, pada Juni lalu, NATO yang kini beranggotakan 32 negara menyepakati peningkatan anggaran pertahanan hingga 5 persen dari produk domestik bruto (PDB) masing-masing negara. Kebijakan ini didorong langsung oleh Trump yang menilai kontribusi sebagian anggota, termasuk Spanyol, masih terlalu rendah.

Namun Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, menolak menandatangani komitmen tersebut. Ia menilai peningkatan anggaran militer hingga 5 persen bertentangan dengan visi negara kesejahteraan yang diusung pemerintahnya.

“Itu tak sesuai dengan negara kesejahteraan dan visi dunia kita,” ujar Sánchez.

Sikap ini membuat Trump murka. Dalam pertemuannya dengan Presiden Finlandia, Alexander Stubb”anggota baru NATO”di Gedung Putih pada Kamis (9/10/2025), Trump menuding Spanyol tidak memiliki alasan yang kuat untuk menolak peningkatan anggaran.

“Masih ada satu negara yang tertinggal, yaitu Spanyol. Kalian harus mulai berbicara dengan Spanyol. Mereka tak punya alasan untuk melakukan ini, tapi tidak apa-apa. Terus terang saja, mungkin Anda harus mengusir mereka dari NATO,” kata Trump, dikutip dari Reuters.

Usulan Trump agar Spanyol dikeluarkan dari NATO juga dinilai berkaitan dengan kebijakan luar negeri Madrid terhadap Israel. Pemerintah Spanyol baru-baru ini secara resmi memblokir total penjualan senjata ke Israel, sebagai bentuk penolakan terhadap agresi militer di Jalur Gaza.

Kebijakan itu melarang semua ekspor alat utama sistem pertahanan (alutsista), produk, dan teknologi militer ke Israel. Spanyol juga melarang impor produk serupa dari Israel serta menolak transit bahan bakar atau material yang berpotensi digunakan oleh militer Israel melalui wilayahnya.

Selain itu, kapal dan pesawat yang membawa kargo militer menuju Israel juga dilarang memasuki pelabuhan dan wilayah udara Spanyol.

Langkah ini mempertegas jarak politik Spanyol dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat, yang dikenal sebagai sekutu terdekat Israel dan terus memberikan dukungan militer kepada pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Meski mendapat tekanan dari Washington, Madrid menegaskan bahwa keputusan dalam hal kebijakan anggaran dan politik luar negeri adalah hak kedaulatan nasional.

“Spanyol tetap menjadi bagian dari NATO dan akan terus berkontribusi sesuai kapasitas nasional serta prinsip-prinsip yang dipegang dalam kebijakan luar negerinya,” ujar pejabat senior pemerintah Spanyol dalam pernyataannya.

Spanyol sendiri telah menjadi anggota NATO sejak 1982. Negara itu secara konsisten terlibat dalam berbagai operasi dan misi perdamaian aliansi, terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 yang mendorong peningkatan aktivitas militer NATO di Eropa.

Namun, langkah Spanyol yang menolak peningkatan anggaran militer serta kebijakan tegas terhadap Israel kini menempatkan negara tersebut dalam posisi sulit antara mempertahankan kedaulatan nasional dan menjaga hubungan baik dengan sekutu utamanya, Amerika Serikat.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
bank aceh