FOTO: AFP/Alexandr Bogdanov

DIALEKSIS.COM | Dunia - Kyrgyzstan dan Tajikistan mengumumkan gencatan senjata menghentikan bentrokan yang pecah ketika kepala negara mereka tengah menggelar KTT dengan Presiden Xi Jinping dan Presiden Vladimir Putin. Mengutip pernyataan petugas perbatasan Kyrgyzstan, kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa kesepakatan gencatan senjata itu tercapai pada hari ini, Jumat (16/9).

Gencatan senjata ini tercapai dua hari setelah bentrokan pecah di perbatasan Kyrgyzstan dan Tajikistan. Akibat bentrokan ini, tiga orang tewas dan 27 lainnya terluka.

Bentrok ini terjadi menjelang KTT Organisasi Keamanan Shanghai di Uzbekistan yang dihadiri Putin, Xi Jinping, juga para pemimpin Kyrgyzstan dan Tajikistan.

Pihak berwenang Kyrgyzstan melaporkan bahwa bentrokan bermula ketika tentara Tajikistan menembak ke arah pasukan yang berpatroli di perbatasan, tepatnya di daerah Bulak-Bashi dan Pasky-Aryk.

Di sisi lain, pihak berwenang Tajikistan menuduh pasukan Kyrgyzstan melepas tembakan mortir dan senapan ke arah pos perbatasan mereka. Rusia menyerukan agar kedua negara segera menghentikan bentrokan tersebut.

Ini bukan bentrok pertama dalam setahun belakangan. Lima bulan lalu, pasukan Kyrgyzstan dan Tajikistan juga saling serang di perbatasan. Tahun lalu, insiden serupa juga pecah. Ketika itu, total 50 orang dari Kyrgyzstan dan Tajikistan tewas.

Perbatasan antara Kyrgyzstan dan Tajikistan membentang sepanjang 970 kilometer. Setengah dari perbatasan itu masih menjadi sengketa kedua negara [cnnindonesia.com].