Zelenskiy Laporkan Kerugian Besar Pasukan Rusia dan Korea Utara di Kursk
Font: Ukuran: - +
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. (Ukrainian Presidential Press Office via AP)
DIALEKSIS.COM | Kursk - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, melaporkan kerugian besar yang dialami pasukan Rusia dan Korea Utara dalam pertempuran di wilayah Kursk, Rusia bagian selatan.
Pernyataan tersebut disampaikan Zelenskiy dalam video malamnya. Menurutnya, pertempuran sengit terjadi di dekat desa Makhnovka, yang terletak tidak jauh dari perbatasan Ukraina.
Zelenskiy mengungkapkan bahwa dalam dua hari terakhir, pasukan Rusia kehilangan satu batalyon yang terdiri dari tentara infanteri Korea Utara dan pasukan penerjun payung Rusia di lokasi tersebut.
"Dalam pertempuran kemarin dan hari ini, hanya di satu desa, Makhnovka, di wilayah Kursk, pasukan Rusia kehilangan hingga satu batalyon yang terdiri dari tentara infanteri Korea Utara dan pasukan penerjun payung Rusia," ujar Zelenskiy seperti dikutip dari Reuters, Minggu (5/1/2025).
Pernyataan tersebut, lanjut Zelenskiy, didasarkan pada laporan dari komandan tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai hal itu.
Sebagai catatan, sebuah batalyon biasanya terdiri dari beberapa ratus tentara. Namun, Reuters belum dapat memverifikasi secara independen klaim yang disampaikan Zelenskiy.
Laporan Ukraina dan negara-negara Barat menyebutkan bahwa sekitar 11.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan di wilayah Kursk. Wilayah ini sebelumnya menjadi lokasi serangan besar lintas perbatasan yang dilancarkan pasukan Ukraina pada Agustus lalu, yang berhasil merebut sejumlah area strategis.
Minggu lalu, Zelenskiy juga melaporkan kerugian besar di pihak pasukan Korea Utara di Kursk. Ia menyoroti bahwa pasukan Korea Utara kerap tidak mendapat perlindungan dari pasukan Rusia yang bertempur bersama mereka.
Menurut Zelenskiy, dalam upaya menghindari penangkapan, tentara Korea Utara sering mengambil langkah ekstrem. Bahkan, dalam beberapa kasus, mereka disebut dieksekusi oleh pasukan mereka sendiri.
Dalam pernyataannya kali ini, Zelenskiy juga menyoroti situasi pertempuran di sepanjang garis depan yang membentang sejauh 1.000 kilometer (620 mil). Ia menyebutkan bahwa titik paling kritis berada di sekitar kota Pokrovsk.
Seorang juru bicara militer Ukraina sebelumnya mengatakan bahwa Pokrovsk tetap menjadi sektor garis depan dengan intensitas pertempuran yang tinggi. Pasukan Rusia dilaporkan melancarkan serangan baru di sekitar kota itu untuk memutus jalur pasokan bagi pasukan Ukraina.
Pokrovsk, yang sebelum perang menjadi pusat tambang batubara kokas untuk industri baja besar Ukraina, memiliki populasi sekitar 60.000 orang. Ukraina memperkirakan sekitar 11.000 penduduk masih bertahan di kota tersebut.