kip lhok
Beranda / Ekonomi / 24 Pelaku UMKM Ikuti Expo Produk Ekraf Bersertifikasi Halal

24 Pelaku UMKM Ikuti Expo Produk Ekraf Bersertifikasi Halal

Sabtu, 19 Oktober 2024 18:15 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal, melalui Kepala Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaaan (PUPK), Ismail, menyebutkan, pentingnya logo halal bagi wisatawan terkait produk yang mereka konsumsi dan beli yang ada di Aceh. [Foto: Disbudpar Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sebanyak 24 pelaku UMKM di Kota Banda Aceh dan Aceh besar ikuti Expo Produk Ekraf bersertifikasi halal di Halaman Museum Tsunami Aceh, Sabtu (19/10/2024).

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, 19-22 Oktober 2024 tersebut bertujuan untuk bisa memacu para pelaku UMKM lainnya untuk bisa mendaftarkan produknya bersertifikat halal.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal, melalui Kepala Bidang Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaaan (PUPK), Ismail, menyebutkan, pentingnya logo halal bagi wisatawan terkait produk yang mereka konsumsi dan beli yang ada di Aceh.

“Melalui kegiatan ini juga kami berharap akan menjadi triger bagi pelaku usaha yang belum mengurusi sertifikat halal untuk bisa segera mengurus sertifikat halal baik melalui BPJPH maupun LPH LPPOM MUI,” ucapnya.

Menurut Ismail, saat ini pemerintah Aceh terus berupaya untuk menjadikan destinasi wisata halal tingkat internasional dan menjadikannya sebagai visi RIPKA Aceh No 3 Tahun 2022.

“Dan kita juga sudah tahu bersama-sama Aceh untuk kesekian kalinya mendapati peringkat kedua pada ajang destinasi wisata halal di tingkat nasional dan itu semua berkat dukungan dari para pelaku usaha yaitu UMKM yang sudah bersertifikasi halal,” sebut Ismail.

Sementara itu, salah satu pemilik produk UD. Tuna, Fauziah Basyariah, mengucapkan terimakasih kepada Disbudpar Aceh karena sudah membuat kegiatan expo halal seperti ini sehingga bisa saling bersilaturahim.

Fauziah turut menjelaskan produk yang dijualnya merupakan olahan ikan khususnya ikan kayu yang merupakan makanan khas Aceh, dan produksinya sudah sampai ke Arab Saudi yang secara khusus dibeli oleh Pemerintah Aceh untuk dibagikan kepada jemaah haji tersebut.

“Jadi setiap ada pengunjung, mereka membeli oleh-oleh ini ada yang sudah siap saji, ada yang belum tinggal masak udah ada bumbu di dalamnya. Produk ini sudah ada di seluruh tempat souvenir di Kota Banda Aceh, Lhokseumawe, Medan, Sigli dan Sabang. Alhamdulillah produk kami sudah bersertifikat halal,” kata Fauziah. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda