kip lhok
Beranda / Ekonomi / ARC-USK Siap Berkomitmen Bantu KemenKopUKM Bangun Pabrik Nilam di Aceh

ARC-USK Siap Berkomitmen Bantu KemenKopUKM Bangun Pabrik Nilam di Aceh

Rabu, 22 Mei 2024 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

 Kepala ARC-PUIPT USK, Syaifullah Muhammad. Foto: Acehtrend.com


DIALEKSIS.COM | Aceh - Atsiri Research Center-Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (ARC-PUIPT) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menyatakan kesiapannya mendukung Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) membangun pabrik pengolahan nilam atau rumah produksi bersama (RPB) di Aceh. 

"Kami siap bersama KemenKopUKM RI untuk mensukseskan pembangunan RPB nilam," kata Kepala ARC-PUIPT USK, Syaifullah Muhammad, Rabu, 24 Mei 2024.

Sebelumnya, Staf Ahli MenKopUKM Riza Damanik mengungkapkan kementerian sedang mempersiapkan pembangunan pabrik skala menengah untuk pengolahan komoditas nilam yang banyak ditemukan di seluruh Aceh. 

Terkait program RPB Major Project gagas Bappenas dan KemenKopUKM, Syaifullah mengatakan koordinasi masih terus dilakukan di lintas kementerian dan lembaga terkait, termasuk pemerintah Aceh.

Untuk tahun ini, KemenKopUKM telah memilih lima lokasi pembangunan RPB nilam di Kabupaten Aceh Besar, Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Nagan Raya, dan Gayo Lues. Masing-masing daerah akan mendapat dua rumah produksi. "Pada RPB itu nantinya dibangun fasilitas penunjang seperti rumah bibit, pengering, ketel penyulingan, rumah kompos, ruang penyimpanan, dan kantor pengelola," ujar Syaifullah.

Pengelolaan RPB akan dilakukan koperasi petani produsen dan penyuling nilam yang akan dibentuk. Mereka akan mendapat pelatihan kelembagaan, transfer teknologi produksi hingga pemasaran. ARC dan Dinas Koperasi UKM Aceh akan terus membantu mensukseskan program ini. ARC juga berperan menghubungkan koperasi pengelola RPB dengan buyer nasional dan internasional.

Syaifullah berharap kehadiran RPB nilam dapat meningkatkan produksi minyak nilam Aceh hingga 40-50 persen dari total produksi nasional. Sekitar 80 persen minyak nilam yang dihasilkan akan diekspor, sementara 20 persen diproses lanjut di Aceh untuk produk turunan bernilai ekonomi tinggi dan memberdayakan UMKM.

"ARC-USK telah mengembangkan teknologi purifikasi untuk menghasilkan hi-grade patchouli sebagai bahan aktif produksi parfum, skincare, serta produk turunan nilam lainnya," kata Syaifullah. 

Dalam program ini, juga direncanakan piloting sistem smart farming dengan teknik fertigasi berbasis Internet of Things (IoT). Program akan menjalankan prinsip sustainable farming yang memadukan capaian ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta menerapkan prinsip zero waste dan circular ekonomi.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda