Jum`at, 13 Juni 2025
Beranda / Ekonomi / Daimler Bangun Pabrik Rp500 Miliar di Cikarang, Sinyal Positif bagi Industri Otomotif

Daimler Bangun Pabrik Rp500 Miliar di Cikarang, Sinyal Positif bagi Industri Otomotif

Selasa, 10 Juni 2025 18:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan pembukaan Pabrik Baru PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (PT DCVMI) di Kawasan Industri Delta Silicon 8, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (10/6/2025). [Foto: dok. Kemenperin]


DIALEKSIS.COM | Cikarang - Di tengah tantangan ekonomi global, industri otomotif Indonesia terus menunjukkan geliat positif. Hal ini tercermin dari langkah strategis PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) yang meresmikan pabrik baru senilai Rp500 miliar di Kawasan Industri Delta Silicon 8, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (10/6/2025).

Pabrik seluas 15 hektar ini menjadi simbol kepercayaan Daimler Truck AG terhadap prospek industri kendaraan niaga di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai hub manufaktur otomotif di kawasan Asia.

“Pembangunan pabrik ini menandakan keyakinan investor global terhadap potensi industri otomotif Indonesia, terutama di segmen kendaraan niaga dan ramah lingkungan,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat meresmikan fasilitas tersebut.

Dukungan Pemerintah terhadap Kendaraan Ramah Lingkungan

Menperin menyebut, investasi ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam mendorong transformasi industri menuju kendaraan rendah emisi. DCVMI diharapkan dapat mengembangkan lebih banyak model kendaraan niaga ramah lingkungan, termasuk teknologi Euro 5 dan Euro 6, serta kendaraan listrik dalam jangka panjang.

Pabrik ini sudah mengadopsi teknologi emisi Euro 4 menggunakan sistem Selective Catalytic Reduction (SCR) dan Diesel Exhaust Fluid (DEF), sebuah langkah yang mendapat apresiasi dari pemerintah.

“Kami juga tengah menyiapkan insentif fiskal dan nonfiskal untuk mendorong produksi kendaraan niaga hijau di dalam negeri,” kata Agus.

Dorongan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

Saat ini, kendaraan yang diproduksi DCVMI memiliki rata-rata TKDN sebesar 28,08 persen. Pemerintah mendorong agar angka ini terus ditingkatkan untuk memperkuat industri komponen lokal sekaligus memperbaiki neraca perdagangan kendaraan niaga yang masih defisit.

Pada kuartal I-2025, neraca perdagangan kendaraan niaga Indonesia mengalami defisit sebesar USD 608,7 juta, di mana ekspor hanya mencapai USD 75,5 juta sementara impor mencapai USD 684,2 juta.

“Peningkatan TKDN akan memperkuat daya saing industri nasional dan membuka peluang lebih besar bagi partisipasi di proyek pemerintah,” ujar Agus.

Dorong Ekspor dan Ciptakan Lapangan Kerja

DCVMI menargetkan produksi hingga 5.000 unit kendaraan per tahun, menjadikannya salah satu dari lima besar produsen kendaraan niaga di Indonesia. Model-model yang diproduksi termasuk truk Mercedes-Benz Axor dan sasis bus Mercedes-Benz OH 1626, yang dirancang khusus untuk kebutuhan pasar Indonesia.

Presiden Direktur DCVMI, Sankaranarayanan Ramamurthi, menyatakan bahwa pabrik ini bukan hanya soal ekspansi produksi, tetapi juga kontribusi terhadap ekonomi nasional.

“Kami berkomitmen memperluas ekspor, memperkuat rantai pasok lokal, dan menciptakan lapangan kerja,” katanya.

Pembangunan pabrik baru DCVMI menjadi angin segar bagi sektor otomotif nasional. Di tengah ketidakpastian global, kehadiran investasi asing yang fokus pada kendaraan niaga dan teknologi ramah lingkungan menegaskan posisi Indonesia sebagai destinasi strategis bagi industri otomotif dunia. [in]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI